TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IMS 2020: 7 Fakta Nadiem Makarim, Mendikbud Millennial Indonesia

Simak visinya di Indonesia Millennial Summit 2020

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim (Dok. Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Jakarta, IDN Times - Generasi millennial patut berbangga hati. Di era kedua kepemimpinan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, millennial diberi cukup banyak ruang jabatan untuk unjuk gigi, ikut berprestasi dan mengabdi pada negeri.

Sejumlah pemuda terbaik bangsa yang masih berusia millennial diangkat menjadi staf khusus kepresidenan. Pun diperkenalkan ke publik usai dilantik dengan gaya yang "anak muda banget". Duduk di bean bag warna warni di Istana Negara bersama orang nomor satu di negeri ini, kapan lagi?

Tak kalah viral adalah sosok Nadiem Anwar Makarim. Satu-satunya menteri dari kalangan millennial di Kabinet Indonesia Maju ini dipercaya Jokowi menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Sosoknya sudah dikenal dan digandrungi banyak anak muda sejak menjabat sebagai CEO Gojek. Berikut 7 fakta tentang sosok Nadiem Anwar Makarim.

Baca Juga: Nadiem Tantang Pejabat Kemendikbud Baru Beri Terobosan Pendidikan

1. Ada darah pahlawan di dalam diri Nadiem

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makariem (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Siapa sangka sosok Mendikbud millennial ini punya darah pahlawan yang mengalir dalam dirinya.

Nadiem merupakan putra dari Nono Anwar Makarim, salah satu aktivis dan pengacara terkemuka di Indonesia. Ibunya seorang penulis lepas, Atika Algadri.

Kakek Nadiem ternyata juga seorang pejuang dalam masa perintis kemerdekaan Indonesia. Hamid Algadri, begitu nama kakek Nadiem yang merupakan keturunan Pasuruan-Arab.

Kakek Nadiem kerap menjadi penasihat delegasi bagi petinggi bangsa dalam sejumlah pertemuan atau perundingan. Mulai dari perundingan Renville hingga Konvensi Meja Bundar di Den Haag.

2. Lulusan luar negeri dari universitas ternama

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim meninjau langsung SDN Cirimekar 02, Bogor. (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Nadiem menempuh sembilan tahun pertama pendidikannya di Indonesia. Dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama. Setelahnya ia melanjutkan Sekolah Menengah Atas di Singapura.

Nadiem melanjutkan pendidikan tingginya di Brown University jurusan Hubungan Internasional. Nadiem kemudian melanjutkan S2 ke Harvard University dan meraih gelar Master of Business Administration.

Usai mendapat gelar magisternya, Nadiem kembali ke tanah air dan bekerja di perusahaan konsultan bertaraf internasional, McKinsey & Company di Jakarta.

3. Dirikan bisnis berstatus Decacorn pertama di Indonesia

instagram.com/nadiemmakarimofficial

Gojek menjadi salah satu perusahaan Decacorn pertama di Indonesia. Nadiem mendirikannya sejak masih berstatus start up pemula.

10 tahun beroperasi, bisnis yang menyediakan layanan transportasi, pengiriman makanan, hingga pembayaran yang melibatkan banyak transaksi keuangan ini telah menjadi super app yang paling banyak digemari di Indonesia.

Hubungan Nadiem dan Gojek terbilang awet. Hingga akhirnya Nadiem harus keluar dari zona nyamannya itu saat diminta menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2019-2024.

Baca Juga: Nadiem Harap Cetak Biru Program Merdeka Belajar Selesai 6 Bulan

4. Masuk dalam jajaran TIME 100 Next 2019 Leaders

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim (Dok.Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Nama Nadiem masuk dalam Time 100 Next 2019 Leaders bersama sejumlah tokoh internasional lainnya. Beberapa di antaranya, Presiden Kosta Rika Carlos Alvarado Quesadda dan Menteri Lingkunga Hidup Jepang Shinjiro Koizumi.

Dalam keterangan di laman resmi Time 100 Next 2019, time.com/collection/time-100-next-2019, Nadiem dikenal sebagai mendikbud dan juga sebagai mantan pimpinan Gojek yang aplikasinya populer dengan pelayanan jasa, mulai dari antar jemput, pembayaran, hingga pemesanan makanan secara online.

Wakil Direktur Pusat Studi Strategis dan Internasional, Brian Harding menyebut, Nadiem sebagai sosok muda dan cerdas yang masuk dalam susunan Kabinet Indonesia Maju.

Posisi Nadiem sebagai Mendikbud, disebut dapat memberinya peluang untuk membentuk pemimpin masa depan. Terutama sebagai pemimpin ekonomi terbesar ke-16 di dunia

5. Diangkat sebagai Mendikbud, Jokowi sapa Nadiem dengan panggilan "Mas Menteri"

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim (Dok.Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Nama Nadiem dibacakan Jokowi secara resmi sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudyaaan ketika jajaran menteri kabinet Indonesia Maju diperkenalkan di hadapan publik berlokasi di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Rabu (23/10) lalu.

Kala itu, Jokowi menyapa Nadiem dengan sebutan "Mas Menteri" lantaran Nadiem menjadi menteri paling muda dalam jajaran kabinet Indonesia Maju. Panggilan itu lantas melekat pada Nadiem hingga saat ini.

6. Satu-satunya menteri millennials Jokowi

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Nadiem diangkat menjadi menteri ketika berusia 33 tahun. Usia ini membuat Nadiem masuk dalam kategori kelompok Millennials.

Menariknya, dalam jajaran kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin ini, tak sedikit sosok-sosok muda yang dipilih untuk mengabdi bersama untuk bangsa dan negara.

Tapi hanya Nadiem yang merupakan sosok dalam ketegori usia millennial di sana. Nadiem menggantikan posisi Muhadjir Effendy sebagai Mendikbud. Muhadjir sendiri diangkat Jokowi sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

Baca Juga: Nadiem Gaet Netflix, Bakal Kirim Script Writer Indonesia ke Hollywood

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya