TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Beberkan Alasannya Pilih Nadiem Makariem Jadi Mendikbud

Padahal Nadiem bukan berasal dari akademisi

IDN Times/Margith Juita Damanik

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo membeberkan alasannya memilih Nadiem Anwar Makariem menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada jajaran kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahannya bersama Ma'ruf Amin. Hal ini disampaikan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat (1/11).

Terpilihnya Nadiem menjadi Mendikbud sempat menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat. Beberapa pihak bahkan merasa heran dengan terpilihnya mantan CEO Gojek tersebut lantaran Nadiem tidak berasal dari akademisi.

Baca Juga: Diragukan Jadi Mendikbud, Ini Jawaban Lugas Nadiem Makarim

1. Butuh orang untuk jalankan terobosan tak biasa

IDN Times/Margith Juita Damanik

Terkait dengan manajemen, Jokowi mengingatkan bukan perkara yang mudah untuk mengelola lebih kurang 3,5 juta guru dan 300 ribuan sekolah yang ada di Indonesia. Belum lagi sedikitnya 50 juta lebih pelajar yang tersebar di seluruh tanah air.

"Gak mudah. Bagaimana membuat sebuah standarisasi yang semuanya bisa mengikuti. Sistem apa," kata Jokowi.

"Kita sudah berpuluh-puluh tahun. Kalau kita mengandalkan sebuah sistem yang manual, gak mungkin menjangkau manajemen sebesar itu. Sehingga diperlukan sebuah keberanian, terobosan-terobosan yang tidak biasa kita lakukan," lanjut dia.

Hal ini jadi salah satu faktor Nadiem, sebagai menteri paling muda, dipilih Jokowi menjadi Mendikbud.

2. Perlu orang yang merespons cepat perubahan

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jokowi juga mengungkapkan mengapa dirinya memilih Nadiem, yang tidak punya latar belakang di bidang pendidikan menjadi Mendikbud dalam Kabinet Indonesia Maju. Dia juga menyadari banyak pihak yang kaget dengan keputusannya.

"Itu yang menyebabkan banyak yang kaget karena bukan dari dunia pendidikan, bukan juga guru besar pendidikan, tidak memilih background pendidikan," kata Jokowi.

Jokowi menyebutkan ingin melakukan pendekatan yang berbeda. Dia menyadari dunia berubah sangat cepatnya. Disrupsi teknologi yang ada menurut Jokowi juga harus disikapi.

"Dan oleh sebab itu diperlukan orang yang bisa cepat merespons perubahan itu. Tidak rutinitas, monoton, gak akan kita bisa melompat," lanjut dia.

Baca Juga: Nadiem Jadi Mendikbud, Ikatan Guru Indonesia: Banyak PR ke Depannya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya