TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KPAI Ragukan Efektivitas Program Sekolah Penggerak di Masa Pandemik

PSP bisa tumpang tindih dengan program Merdeka Belajar lain

Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Retno Listyarti di gedung KPAI (IDN Times/Indiana Malia)

Jakarta, IDN Times - Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti menyampaikan keraguannya akan efektivitas berjalannya Program Sekolah Penggerak di masa pandemik COVID-19. Hal ini mengingat sebagian besar sekolah di Indonesia masih melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Program Sekolah Penggerak sendiri merupakan tema besar dari episode 7 Merdeka Belajar milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diluncurkan pada Senin, 1 Februari 2021 lalu.

"Karena sebagian besar sekolah masih BDR (Belajar Dari Rumah) atau PJJ, maka bisa jadi berpotensi tidak akan efektif," ujar Retno saat dihubungi IDN Times pada Minggu (7/2/2021) sore.

Baca Juga: Ini 4 Tahapan Transformasi Sekolah dalam Merdeka Belajar Episode 7

1. Masalah jaringan internet jadi salah satu penghambat

Guru SMP Negeri 5 PPU berikan pelajaran online pada peserta didiknya. IDN Times/Ervan Masbanjar)

Menurut Retno, salah satu hambatan yang akan muncul terkait dengan penyelenggaraan Program Sekolah Penggerak (PSP) di masa pandemik adalah soal jaringan internet. Termasuk masalah blank spot jaringan di sejumlah daerah di Indonesia.

"Pelatihan online hanya akan mampu mengakomodir guru yang memiliki akses terhadap laptop atau gawai dan internet," ujar Retno kepada IDN Times.

"Disparitas digital antar sekolah dan daerah yang lebar, akan memunculkan ketidakadilan akses, hanya sekolah dan daerah tertentu yang akan merasakan manfaat berbagai program Kemendikbud tersebut," lanjut dia.

2. PSP berpotensi bergesekan dengan program Merdeka Belajar lainnya

IDN Times/Kevin Handoko

Menurut Retno, PSP sendiri berpeluang tumpang tindih dengan sejumlah Program Merdeka Belajar lainnya yang sudah lebih dulu diluncurkan Kemendikbud.

"PSP berpeluang tumpang tindih dengan Program Guru Penggerak (PGP) dan Program Organisasi Penggerak (POP)," ujar Retno. Menurut dia, ada banyak kemiripan dan irisan dalam tiga program tersebut.

"Jika PSP bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dalam ekosistem sekolah, maka harus berangkat dari membangun budaya sekolah," imbuhnya.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Merdeka Belajar Episode 7: Sekolah Penggerak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya