TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

LIPI: Mutasi Virus COVID-19 Dapat Dimonitor dengan WGS

Perlu antisipasi penanganan munculnya varian baru COVID-19

Petugas memeriksa Health Alert Card atau Kartu Kewaspadaan Kesehatan penumpang di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (2/3/2020) (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/ama)

Jakarta, IDN Times - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan pemantauan terhadap mutasi virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, dapat ditingkatkan dengan Whole Genom Sequencing (WGS). Langkah ini diambil untuk melakukan intervensi kesehatan yang tepat dan cepat dalam penanggulangan pandemik COVID-19.

"WGS (whole genom sequencing) tetap harus intensif dilakukan," kata Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI Dr.rer.nat Wien Kusharyoto seperti dikutip dari ANTARA pada Jumat (26/3/2021).

Menurut Kusharyoto, pemantauan mutasi virus dapat dilakukan dengan melakukan pengurutan genom menyeluruh (WGS) .

Baca Juga: Jurus Lembaga Eijkman Temukan Mutasi Virus Corona B117 di Indonesia

1. WGS ditargetkan dapat dilakukan di seluruh penjuru tanah air

Gedung LIPI (IDN Times/Sunariyah)

WGS diharapkan dapat dilakukan di seluruh daerah di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan sebaran-sebaran virus yang melanda di tiap provinsi. Termasuk pula diharapkan dapat menemukan kemungkinan varian baru akibat mutasi.

Menurut Kusharyoto, semakin banyak orang yang terinfeksi oleh virus SARS-CoV-2, termasuk oleh varian-varian yang kemudian muncul, maka semakin tinggi kemungkinan virus bereplikasi di dalam sel tubuh manusia yang berpotensi meningkatkan kemungkinan munculnya varian-varian baru.

2. Efektivitas vaksin dapat terpengaruh imbas varian baru

Ilustrasi vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon

Menurut Kusharyoto, munculnya varian dengan mutasi pada Receptor Binding Motifs (RBM) perlu selalu dimonitor. Hal ini menurut dia berpotensi mengakibatkan berkurangnya efektivitas vaksin dan munculnya "escape mutants" yang bisa lolos dari netralisasi oleh antibodi, misalnya varian mutasi E484K.

Disebutkan hingga saat ini, mutasi N439K maupun N501Y, pada varian B 117 dari Inggris, hanya berdampak ringan terhadap efektivitas vaksin.

Mutasi E484K (di samping N501Y dan K417N/T) disebut ada pada varian dari Afrika Selatan dan Brasil.

Baca Juga: Warning! Kasus Mutasi Corona B117 Ditemukan di Jakarta

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya