Mendikbud Nadiem Sebut Tak Perlu Bimbel Khusus Hadapi Asesmen Nasional
Asesmen Nasional dipakai sebagai pemetaan dasar pendidikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadien Anwar Makarim menyebutkan siswa tak perlu repot-repot melakukan bimbingan belajar (bimbel) khusus untuk menghadapi Asesmen Nasional.
"Sangat penting dipahami, terutama oleh guru, kepala sekolah, murid dan orangtua bahwa Asesmen Nasional untuk 2021 tidak memerlukan persiapan-persiapan khusus maupun tambahan yang justru akan menjadi beban psikologis tersendiri," ujar Nadiem dalam video yang disiarkan di kanal YouTube KEMENDIKBUD RI pada Selasa (6/10/2020).
"Tidak usah cemas, tidak perlu bimbel khusus untuk Asesmen Nasional," kata dia.
Asesmen Nasional sendiri ditetapkan sebagai pengganti Ujian Nasional oleh Kemendikbud mulai 2021 mendatang.
Untuk itu Kemendikbud mengeluarkan kebijakan Asesmen Nasional yang dirancang tidak hanya sebagai pengganti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional, tetapi sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan.
Perubahan mendasar Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian murid secara individu. Akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berua input, proses dan hasil.
Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi, mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia.
Baca Juga: Tok! DPR Sepakati Pagu Anggaran 2021 Kemendikbud Rp81,53 Triliun
Nadiem menjelaskan Asesmen Nasional yang akan digelar pada 2021 mendatang untuk pertama kalinya tidak akan memberi konsekuensi bagi sekolah maupun murid. Asesmen Nasional dilakukan sebagai pemetaan dasar dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan.
"Kemendikbud juga akan membantu sekolah dan dinas pendidikan dengan cara menyediakan laporan hasil asesmen yang menjelaskan profil kekuatan dan area perbaikan di tiap sekolah dan daerah," ujar Nadiem.
1. Asesmen Nasional tidak beri konsekuensi untuk sekolah dan murid
Baca Juga: Kemendikbud Salurkan 27,3 Juta Bantuan Kuota di September 2020