Pengamat: Indonesia Gak Menyongsong New Normal, tapi New Backward!
"Ini bukan normal baru, ini seperti kemunduran yang baru!"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia mencanangkan akan memberlakukan new normal atau normal baru. Beberapa daerah di Indonesia yang tengah menjalani PSBB juga akan segera melonggarkan aturannya.
Sejumlah pengamat menyampaikan kritik terhadap pemerintah mengenai pemberlakuan konsep new normal.
"Kalau di awal atau mungkin sampai sekarang juga, pemerintah itu kurang begitu mendengarkan ahli epidemiologi," kata Direktur Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja, dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube Lapor COVID 19, Sabtu (30/5).
Baca Juga: Anies Dinilai Tak Tegas saat PSBB, Aturan New Normal Perlu Diperketat
1. Aturan top-down tak tunjukan upaya pemerintah rangkul masyarakat
Sebenarnya Kementerian Desa telah mengeluarkan panduan Desa Siaga COVID-19. DKI Jakarta juga mengeluarkan RT/RW Siaga COVID. Hal-hal serupa juga terjadi di sejumlah daerah lainnya. Namun, menurut Elisa hal ini sifatnya hanya top down semata.
"Saya gak melihat ada upaya pemerintah kota di tataran daerah berusaha masuk ke tokoh-tokoh sosial untuk menjadikan komunikasikan mengenai masalah ini terjadi dan bagaimana caranya mengontrol dan mengajak masyarakat bersama," kata Elisa.
Beberapa daerah menurut dia seperti di Penjaringan, Jakarta, masyarakat justru tampak mengabaikan semua anjuran pemerintah termasuk penggunaan masker atau larangan berkegiatan sosial.
Baca Juga: Bila Indonesia Tetap Lakukan New Normal, Ini Skenario Dampak Terburuk