Solidaritas Perempuan Sebut Pemerintah Jokowi-JK Abai Terkait Isu Kelestarian Bumi
Suara perempuan tentang pengerusakan bumi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada Minggu (22/4) silam, Solidaritas Perempuan merayakannya dengan melakukan aksi. Kegiatan aksi ini diadakan pada Senin (23/4) pagi di depan Istana Negara.
Aksi ini diikuti kurang lebih 20 perempuan yang bergabung dalam Solidaritas Perempuan. Tuntutan yang disuarakan tidak hanya dari perempuan wilayah Jakarta, namun juga turut hadir Solidaritas Perempuan dari Poso, Makassar, dan wilayah Indonesia lainnya.
Aksi ini dilakukan atas dasar kesadaran perempuan Indonesia bahwa bumi sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Solidaritas Perempuan juga menyadari abainya pemerintah atas keadaan bumi justru merugikan perempuan.
Baca juga: Peringati Hari Bumi, Ilmuwan ini Sindir Mereka yang Percaya Bumi Datar
Masifnya eksploitasi dan penghancuran bumi secara tidak disadari membuat perempuan kehilangan sumber-sumber kehidupannya. "Air contohnya, kerusakannya bisa berpengaruh baik bagi kesehatan reproduksi maupun tanggung jawab perempuan di rumah lainnya," tutur Dinda.
1. Kerusakan bumi memberi dampak kepada perempuan
"Pihak yang terkena dampak mendalam dan berlapis dari kerusakan bumi adalah perempuan," ujar Dinda Yura selaku koordinator program dari Solidaritas Perempuan. Hal ini yang menjadi dasar bagi Solidaritas Perempuan melakukan aksi bukan hanya untuk menyelamatkan bumi namun juga menyelamatkan hak perempuan.
Baca juga: Siti Nurbaya: Perempuan Berperan Penting dalam Menjaga Hutan dan Lingkungan