Dukung Agenda G20, Freeport Tekan Emisi Gas Rumah Kaca dengan Cara Ini
Freeport lakukan inovasi teknologi dan kolaborasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Freeport Indonesia (PTFI) secara konsisten mendukung fokus agenda G20 2022 dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Hal tersebut tersampaikan dalam dialog
Bincang Dua Puluh bertajuk 'Misi Keberlanjutan melalui Penurunan Emisi' pada Kamis (7/7) lalu
di Jakarta, bertepatan dengan momentum presidensi Indonesia di rangkaian acara pertemuan
G20 2022.
Bersama dengan Kompas, Climate Stewardship Working Group (CSWG) G20, Yayasan Kehati, Universitas Papua, dan pemerhati lingkungan, PTFI sepakat bahwa kolaborasi multipihak diperlukan dalam percepatan upaya mitigasi pengurangan emisi GRK di tingkat
nasional dan global.
Melalui kegiatan operasional tambang perusahaan dan kemitraan multipihak yang telah terjalin, PTFI berperan serta dalam upaya penurunan emisi GRK.
“PTFI percaya bahwa sektor swasta memegang peran penting untuk mendorong implementasi program pengurangan emisi GRK. Sebagai bagian dari komitmen perusahaan akan keberlanjutan, PTFI memiliki strategi iklim untuk mendukung ekonomi hijau dan memberikan nilai tambah bersama bagi para pemangku kepentingan. Kami juga sepenuhnya mendukung target pemerintah di presidensi G20 2022 untuk mencapai emisi nol (zero emission) pada tahun 2060, dan berharap momentum ini dapat menjadi wadah transformasi untuk mewujudkan dunia yang bebas dari emisi GRK,” ujar Presiden
Direktur PTFI, Tony Wenas, dalam paparan keynote speech yang membuka dialog Bincang Dua
Puluh.
Baca Juga: Freeport Indonesia Raih Penghargaan Sustainable Business Awards
1. PTFI akan menyeimbangkan peningkatan produksi tembaga
Sebelumnya, PTFI telah berkomitmen untuk mengurangi emisi GRK sebesar 30% pada tahun 2030 dalam kesempatan di Conference of the Parties (COP) ke-26 di Glasgow, Skotlandia,
Britania Raya.
Komitmen tersebut kemudian terbukti dengan upaya perusahaan menyediakan pasokan tembaga untuk menyokong penggunaan teknologi ramah lingkungan di berbagai industri.
Penggunaan energi terbarukan yang kini aktif digencarkan berbagai pelaku industri akan membutuhkan tembaga lebih banyak, sehingga PTFI akan menyeimbangkan peningkatan produksi tembaga sejalan dengan dukungan perusahaan untuk menjalankan ekonomi hijau.
Baca Juga: Freeport Salurkan Modal Usaha Bagi 30 Pengusaha Millennial Papua