Kementan Upayakan Satu Data demi Cetak 2,5 Juta Petani Millennial
Sinkronkan data pertanian dengan lembaga atau badan lainnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Untuk mendukung sektor pertanian Tanah Air, Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus mencetak 2,5 juta petani millennial dan mewujudkannya dengan berupaya menerapkan satu data.
Menyadari pentingnya data, Kementan di bawah komando Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan terobosan visioner dengan mensinkronkan data pertanian dengan lembaga atau badan lainnya.
“Data merupakan satu hal penting yang menyangkut hajat hidup masyarakat Indonesia dan dapat dijadikan tolok ukur kegiatan kerja pertanian Indonesia. Melalui sajian data, semua menjadi jelas kenyataannya. Data yang membentuk opini menjadi fakta valid yang dapat menepis hoaks yang menyesatkan," tegas Mentan SYL beberapa waktu lalu.
Salah satu program Kementan yang akan mendukung hal tersebut ialah Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). Program ini termasuk program andalan Kementan yang berfungsi meningkatkan dan merevitalisasi peran balai penyuluhan pertanian (BPP) di tingkat kecamatan.
Baca Juga: Buka Peluang Mahasiswa di Dunia Industri, Kementan Gandeng PT Medion
1. Kementan berupaya meningkatkan peran Kostratani menjadi pusat data
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa Kementan khususnya BPPSDMP berupaya meningkatkan peran Kostratani menjadi pusat data dan pusat gerakan pembangunan pertanian sehingga mampu mendukung petani meningkatkan produktivitas pertanian.
"Kebijakan pusat pada gerakan pemberdayaan petani terpadu berbasis teknologi informasi diimplementasikan pada AOR Kostratani, sekaligus menarik minat generasi milleninal yang akrab dengan IT sehingga tertarik kembali ke sektor pertanian," ujarnya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, untuk memenuhi target tersebut Kostratani harus didukung big data yang memiliki skala luar biasa terkait volume, distribusi global berkecepatan tinggi (velocity), dan keragaman informasi (variety), mengingat data pertanian nasional begitu besar dan kompleks.
"Selain data komoditas serta lahan pertanian, data petani millennial menjadi hal penting dalam pembangunan pertanian saat ini. Untuk itu, Kementan melalui BPPSDMP mengupayakan kebijakan Integrasi Data Petani Milenial Seluruh Indonesia atau lebih dikenal dengan Satu Data Petani Milenial Menuju 2,5 Juta Petani Milenial 2024," ucapnya.
Baca Juga: Kementan dan Yayasan Kitong Bisa Wujudkan 100 Ribu Petani Milenial