TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dongkrak IPM, Pemkot Surabaya Sediakan Berbagai Layanan Literasi

Fokus menuju ke digitalisasi sistem-sistem yang ada

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendorong agar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya terus tumbuh dan meningkat dengan meningkatkan budaya literasi atau minat baca tulis masyarakat. (dok. Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menggencarkan salah satu program, yakni meningkatkan budaya literasi masyarakat. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya sehingga kemudian berimplikasi terhadap pengentasan kemiskinan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat, IPM Kota Pahlawan pada tahun 2022 mencapai angka 82,74. Angka ini meningkat 0,43 poin dibandingkan IPM Surabaya pada tahun 2021 yang mencapai 82,31. Nilai IPM tersebut menunjukkan bahwa kualitas pembangunan manusia di Kota Surabaya berada pada kelompok status kategori 'Sangat Tinggi' (IPM ≥ 80).

Karenanya, pada tahun 2023 ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali mendorong agar IPM Surabaya terus tumbuh dan meningkat. Salah satu upaya yang terus digencarkan untuk mendongkrak IPM Surabaya adalah meningkatkan budaya literasi atau minat baca tulis masyarakat.

"Nah, itu kita perbaiki terus. Semua yang berkaitan dengan literasi kita tingkatkan. Fokus kita sekarang menuju ke digitalisasi sistem-sistem yang ada,” kata Wali Kota Eri Cahyadi beberapa waktu lalu.

Baca Juga: DPRD Usul Nakes Ditambah karena Puskesmas Surabaya Buka 24 Jam

1. Sediakan perpustakaan dan TBM dengan lokasi menetap, serta perpustakaan mobil keliling

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendorong agar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya terus tumbuh dan meningkat dengan meningkatkan budaya literasi atau minat baca tulis masyarakat. (dok. Humas Pemkot Surabaya)

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya mencatat, saat ini terdapat sekitar 530 Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Ratusan TBM tersebut tidak hanya tersedia di ruang-ruang terbuka publik, tapi juga terdapat hingga ke Balai RW Surabaya.

Keberadaan TBM tersebut melengkapi dua perpustakaan umum Surabaya yang berada di Balai Pemuda dan Rungkut Asri Tengah. Kedua perpustakaan umum milik Pemkot Surabaya ini telah terakreditasi Perpustakaan Nasional.

"Selain menyediakan perpustakaan dan TBM dengan lokasi menetap, Pemkot Surabaya juga memiliki 5 perpustakaan mobil keliling," kata Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya, Novelija.

Novelija menyatakan, Dispusip Surabaya berkomitmen menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang nyaman dan menarik untuk dikunjungi. Karena itu, perpustakaan di Surabaya ini tidak sekadar menyediakan beragam koleksi buku, tetapi juga berbagai program kegiatan dan layanan juga tersedia di perpustakaan umum Surabaya.

"Kita sediakan beberapa kegiatan, seperti dongeng, wisata buku, dan sebagainya. Di perpustakaan Balai Pemuda misalnya, tersedia layanan English Corner, Korea Corner, Disleksia Corner hingga BI Corner," ungkap Novelija.

2. Program Wisata Buku untuk mendongkrak minat kunjungan ke perpustakaan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendorong agar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya terus tumbuh dan meningkat dengan meningkatkan budaya literasi atau minat baca tulis masyarakat. (dok. Humas Pemkot Surabaya)

Untuk semakin mendongkrak minat kunjungan ke perpustakaan, Novelija menyatakan bahwa Dispusip Surabaya juga membuka layanan program Wisata Buku. Layanan kunjungan ini dibuka setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 08.00-10.00 WIB di Perpustakaan Balai Pemuda Surabaya.

"Kita buka kunjungan untuk anak-anak, mulai PAUD, playgroup sampai mahasiswa. Kalau anak PAUD ini kita ajak mendongeng ice breaking, tapi kalau anak SD misal kelas 1-3, kita ajak mendongeng juga mengajarkannya pengenalan klasifikasi cara mencari buku," katanya.

Novelija menyebut, dua perpustakaan umum milik Pemkot Surabaya ini menyediakan berbagai jenis koleksi buku. Ribuan koleksi buku di kedua perpustakaan umum tersebut, diadakan melalui APBD Surabaya dan berasal dari para donatur.

"Kita ada banyak koleksi buku, ada buku filsafat psikologi, agama, sosial, bahasa, hobi hingga ilmu terapan," imbuhnya.

Tak hanya itu, untuk semakin memudahkan warga mendapatkan akses layanan literasi, Dispusip juga menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi Surabaya. Kerja sama ini dilakukan dalam penyediaan jurnal dari perguruan tinggi melalui Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS). Layanan SIPUS ini bisa diakses gratis oleh masyarakat melalui laman https://sipus.surabaya.go.id/.

"SIPUS juga memuat E-Mitra Repository. Jadi ketika ada mahasiswa yang membutuhkan jurnal-jurnal dari perguruan tinggi, mereka bisa akses melalui SIPUS," kata Novelija.

Selain menyediakan jurnal dari sejumlah perguruan tinggi, sejumlah layanan lain juga tersedia di laman SIPUS, seperti di layanan pendaftaran Anggota Perpustakaan secara digital, koleksi katalog online dan ebook.

"Ada sekitar 1.902 ebook yang tersedia di SIPUS. Di SIPUS juga ada map lokasi perpustakaan dan TBM yang tersebar di Surabaya. Kemudian ada juga Karya Gendis Sewu, yakni pembibitan dari anak-anak untuk bisa menjadi penulis dan pendongeng," bebernya.

Baca Juga: Perluas Layanan Kesehatan, Pemkot Bangun RSUD Surabaya Timur

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya