TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bjorka Retas Data Pemerintah, Demokrat Pedas Singgung PeduliLindungi

Perlu kedepankan perlindungan data untuk masyarakat

Data 1,3 miliar nomor telepon seluler pengguna di Indonesia diduga bocor dan dijual di forum daring. (Tangkapan layar Forum Breached)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, mengkritik perlindungan data oleh pemerintah Indonesia karena masih lemah.

Herzaky menilai, pemerintah Indonesia perlu melakukan evaluasi sistem keamanan data, terutama data pribadi masyarakat.

“Kita ini evaluasi betapa perlindungan data masih sangat lemah di Indonesia, kalau pemerintah saja bisa diretas, bagaimana nasib kami rakyat biasa,” kata Herzaky saat dihubungi IDN Times, Senin (12/9/2022).

Baca Juga: Profil Muchdi PR, Sosok yang Dibocorkan Data Pribadinya oleh Bjorka

1. Perlu kedepankan perlindungan data untuk masyarakat

aplikasi PeduliLindungi di Kampung Pasir Babakan, Lebak, Banten (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Herzaky juga meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan perlindungan data untuk masyarakat. Menurutnya masyarakat sipil sangat rentan terkena peretasan jika datanya tidak dilindungi oleh pemerintah.

“Masalah perlindungan data perlu dikedepankan,” ucapnya.

Baca Juga: Hacker Bjorka Buka Suara soal Retas Data Pribadi Pemerintah Indonesia

2. Singgung data PeduliLindungi

ANTARA FOTO/Fauzan

Herzaky kemudian menyinggung sistem pendataan dalam aplikasi pelacakan COVID-19 di Indonesia, PeduliLindungi. Aplikasi yang mensyaratkan pemberian data pribadi ini dikhawatirkan terkena peretasan jika tidak diperhatikan dengan baik.

Partai Demokrat juga mencermati kabar beberapa data pengguna PeduliLindungi yang hilang.

“Pemerintah pernah janji data di aplikasi PeduliLindungi aman. Tapi Menteri BUMN Erick Thohir pernah ngomong ada yang hilang. Ini gimana komitmen pemerintah melindungi rakyatnya?” kata Herzaky.

“Bagaimana warga tidak curiga dan tidak khawatir pada datanya yang aman? Tolong komitmen keseriusan pemerintah, makanya minta data jangan sembarangan ke masyarakat,” tuturnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya