TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dear Gen Z, Ini Tips Memilih Pemimpin di Pemilu 2024 agar Tak Menyesal

Gen Z bisa optimalkan media sosial

ilustrasi gen Z (IDN Times/Indonesia Gen Z Report 2022)

Jakarta, IDN Times - Generasi Z yang akan menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 mesti ekstra bijak, sebelum mementukan pilihannya. Ketika memilih pemimpin dalam pemilu nanti jangan sampai berujung pada penyesalan, karena kebijakan yang tidak sesuai dengan janji kampanye.

Maka dari itu, sebaiknya Gen Z mengetahui kiat-kiat bagaimana memilih calon pemimpin yang tepat dengan kebutuhan kalian pada masa mendatang.

Baca Juga: Menjawab Gen Z: Mengapa Presiden RI Hanya Menjabat Selama 5 Tahun? 

Baca Juga: Partai Garuda Ajak Gen Z Masuk Parpol, Ikut Bikin Kebijakan

1. Gen Z bisa optimalisasi medsos

Nurlia Dian Paramita, Koordinator JPPR dalam Talkshow series #GenZMemilih, "Parpol Baru Bisa Kasih Apa ke Gen Z?" by IDN Times pada Rabu (1/3/2023). (IDN Times/Alya Achyarini)

Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Nurlia Dian Paramita, mengatakan Generasi Z bisa mengutamakan media sosial (medsos) untuk mencari tahu sosok pemimpin mana yang cocok dengan dirinya. 

Dengan mencari tahu latar belakang calon pemimpin, Gen Z bisa lebih bijak memilih pemimpin agar tak menyesal pada masa mendatang. 

"Gen Z mulai hari ini memang betul-betul kalau melihat medsos harus sambil mencermati isu yang berkembang apa, bagaimana sosok calon (pemimpin) merespons isu tersebut," kata Nurlia dalam Talkshow Gen Z Memilih by IDN Times, Rabu (1/3/2023).

Gen Z juga bisa melihat pandangan kelembagaan partai politik yang menaungi sosok tersebut, apakah selaras dengan pemikiran generasi Z. 

"Harapannya tidak salah pilih melihat kelembagaan apa yang dibangun parpol. Kadang baik, kadang ada beberapa catatan," ucapnya. 

2. Ikut Zillenial dari JPPR

Nurlia Dian Paramita, Koordinator JPPR dalam Talkshow series #GenZMemilih, "Parpol Baru Bisa Kasih Apa ke Gen Z?" by IDN Times pada Rabu (1/3/2023). (IDN Times/Alya Achyarini)

Nurlia juga menekankan pentingnya membangun relasi atau jaringan pemilih, untuk memastikan janji-janji kampanye dari anggota partai politik bisa terealisasi saat nanti duduk di legislatif atau eksektutif. 

Untuk itu, kata dia, JPRR membangun Zillenial, khusus untuk pemilih muda yang ingin berjejaring bersama sebagai pemantau arah kebijakan politik yang akan dibangun setelah 2024. 

"Melalui Zillenial ini berjejaring supaya memiliki wadah bersama. Jadi bagaimana hari ini sudah saling mengenal, mengetahui track record masing-masing," ucap Nurlia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya