TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Formappi Minta Puan Sering Ikut Rapat Paripurna: Tunjukkan Kualitas

Ketua DPR Puan Maharani jarang terlihat di Rapat Paripurna

Ketua DPR Puan Maharani saat memimpin Rapat Paripurna di Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis (30/9/2021). (youtube.com/DPR RI)

Jakarta, IDN Times - Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) meminta Ketua DPR RI Puan Maharani lebih sering mengikuti Rapat Paripurna. Diketahui dalam dua kali Rapat Paripurna di masa persidangan III Tahun 2022-2023, Puan dua kali absen dan digantikan oleh wakil ketua DPR RI.

Peneliti Formappi Lucius Karus menilai, kehadiran seorang ketua DPR merupakan hal penting. Puan juga bisa menunjukkan kualitasnya sebagai politikus dengan hadir di Rapat Paripurna. 

Baca Juga: PBB: Puan Maharani Layak Jadi Capres 2024

Baca Juga: Kaget Putusan Tunda Pemilu 2024, DPR Segera Gelar Raker dengan KPU

1. Puan bisa tunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin DPR

Peneliti Formappi, Lucius Karus (IDN Times/Melani Putri)

Lucius menilai, sebagai politikus sekaligus pimpinan DPR, Puan Maharani memiliki peluang lebih banyak untuk mendapatkan perhatian masyarakat jika lebih aktif dalam kegiatan DPR, terutama Sidang Paripurna. 

"Bagi saya, sebagai seorang ketua DPR tetap penting bagi Ibu Puan untuk menunjukkan dirinya secara rutin sebagai ketua dengan memimpin rapat. Tentu sebagai politikus, dia juga bisa menunjukkan kualitasnya ketika bisa memimpin rapat dengan perdebatan yang seru di forum Paripurna," kata Lucius di Jakarta, Jumat (10/3/2023). 

2. Puan bisa dicap pemalas karena jarang hadir rapat

Ketua DPR Puan Maharani (kiri) berbincang dengan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (kanan) saat sidang paripurna di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 8 November 2021 (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Lucius juga menilai, kehadiran Puan di DPR bisa menjadi panggung besar untuk dirinya yang diprediksi kuat akan maju dalam Pilpres 2024. Sementara jika Puan lebih sering absen Paripurna, dikhawatirkan akan berdampak tidak baik pada elektabilitasnya. 

"Buat saya sih itu panggung yang bisa membuat Puan bisa menjadi sangat besar. Tapi bisa juga membuat dia makin ciut. Kalau dia menghindari pimpin rapat, ya dia mau tidak populer atau dia mau populer sebagai pemalas," kata Lucius.

Kendati begitu, Formappi tidak mempermasalahkan absennya Ketua DPR dalam agenda Paripurna. Lucius menjelaskan, tak ada aturan tertulis yang mengharuskan Sidang Paripurna dipimpin oleh Ketua DPR. Maka dari itu, sidang bisa dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI. 

"Jadi saya kira itu pilihannya dia, dan itu keputusan pimpinan DPR menentukan siapa yang bertugas memimpin rapat. Karena tidak ada aturan harus berapa kali ketua DPR (memimpin rapat), harus berapa kali wakil ketua DPR. Yang jelas Rapur harus dipimpin oleh pimpinan," ujarnya.

Baca Juga: Puan Maharani Absen di Pembukaan Sidang Paripurna DPR RI 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya