TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Larang Bahas Jabatan Presiden 3 Periode, Jokowi Dinilai Mulai Sadar

Wacana perpanjangan masa jabatan presiden kandas

nasional.kompas.com

Jakarta, IDN Times - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, Jamiluddin Ritonga, menilai pernyataan Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang tak mau membahas isu perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode, merupakan strategi untuk menekan wacana penundaan Pemilu 2024 dari Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

Seperti diketahui, Luhut yang dikenal menteri paling vokal belakangan ini gencar menyuarakan wacana penundaan Pemilu 2024. Pernyataan Jokowi itu juga dinilai sebagai strategi untuk menghentikan wacana yang bisa saja keluar dari menteri lainnya.

“Memang (pernyataan Jokowi) tidak hanya ditujukan untuk menekan Luhut, tapi semua menteri yang pernah mewacanakan presiden tiga periode,” kata Jamiluddin kepada IDN Times, Rabu (6/4/2022).

Baca Juga: Jokowi Disebut Sedang Dirasuki Godaan Perpanjangan Jabatan Presiden

1. Jokowi mendapat tekanan partai koalisi hingga masyarakat

Presiden Jokowi tiba di Glasgow, Skotlandia, menghadiri KTT Pemimpin Dunia COP26. (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jamiluddin menilai munculnya pernyataan Jokowi soal perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, tak lepas dari tekanan berbagai partai koalisi yang ada di balik pemerintah.

Menurutnya, Jokowi lambat menilai kondisi politik saat ini yang kian memanas. Pernyataan Jokowi itu baru keluar setelah kisruh wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden di masyarakat mendapat penolakan.

“Sehingga timbul kesan ada larangan itu disampaikan setelah mendapat tekanan dari berbagai elemen masyarakat. Bahkan partai koalisi seperti PDIP, Gerindra, dan Nasdem,” ucap Jokowi.

Baca Juga: Kena Tegur Jokowi soal Perpanjangan Jabatan Presiden, Ini Kata Luhut

2. Wacana perpanjangan jabatan presiden dinilai merugikan Jokowi

Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), Surtawijaya, apdesi

Munculnya wacana penundaan Pemilu 2024 yang digaungkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, juga dinilai tak menguntungkan Jokowi.

Jamiluddin berpendapat, Jokowi baru sadar bahwa strategi yang dilakukan para elite politik tersebut, justru merugikan dia dan jabatannya, karena mendapat penolakan keras dari masyarakat.

“Presiden tampaknya sudah melihat wacana tiga periode itu tidak menguntungkan. Presiden justru semakin tersudut akibat ulah beberapa menteri kepercayaannya itu,” kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya