TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

LSI Sebut Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Stagnan 6 Bulan Terakhir

Mayoritas responden puas dengan kerja Jokowi

Presiden Joko "Jokowi" Widodo (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta, IDN Times— Tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko “Jokowi” Widodo disebut mengalami stagnasi dalam enam bulan terakhir. Hal itu dibuktikan dalam survei oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, mengatakan selama enam bulan terakhir, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi tidak menunjukkan peningkatan atau kenaikan berarti.

“Tidak ada peningkatan atau penurunan berarti atas kepuasan kinerja presiden selama 6 bulan terakhir. Tidak menurun juga, tidak menguat,” kata dia dalam diskusi daring LSI, Minggu (22/5/2022).

Baca Juga: Survei Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Anjlok, Ini Kata Istana

1. Mayoritas responden puas kinerja Jokowi

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Pada survei LSI Mei 2022, sekira 67,5 persen responden dilaporkan mengaku puas dengan kinerja Presiden Jokowi, lalu 26,6 persen mengaku kurang puas, 2,4 persen tidak puas sama sekali, dan 3,4 persen sisanya tidak menjawab.

Angka kepuasan pada Jokowi di Mei ini hanya naik sekira 2 persen dari survei November 2021 sekitar 65,5 persen. Kenaikan dinilai tak bisa menggambarkan peningkatan positif pandangan publik terhadap Jokowi karena masih berada di angka margin of error.

“Jadi ada penambahan angka dari segi angka absolut, 1,6 persen-2 persen. Tapi 1,6 persen itu masih berada di margin of error,” ujar dia.

Baca Juga: Survei Indikator: 50 Persen Responden Puas dengan Kinerja Jokowi

2. Tren kepuasan praktik demokrasi meningkat

ANTARA FOTO/Humas Pemkot Bogor

Sementara itu, persepsi publik terhadap kepuasan praktik demokrasi di Indonesia cukup meningkat. Pada survei Mei 2022 ini, sebesar 57,8 persen publik mengaku puas dengan praktik demokrasi di Indonesia, sekitar 35 persen mengaku kurang puas atau tidak puas.

Jika dilihat dalam tiga bulan terakhir, Djayadi mengaku ada kenaikan persepsi positif terhadap kinerja demokrasi.

“Tren kinerja demokrasi dalam penilaian dari 3 bulan terakhir ada penguatan persepsi positif terhadap penguatan kondisi demokrasi. Sebaliknya persepsi negatifnya melemah,” tutur dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya