Milenial: Isu Lingkungan Jadi Anak Tiri dalam Agenda Politik 2024
Aktivis pesimistis isu lingkungan jadi prioritas 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times — Pemilu Presiden bakal dilangsungkan pada Februari 2024. Sejumlah nama elite politik mulai sibuk malang melintang ke daerah untuk safari politik.
Langkah ini bisa disebut sebagai bentuk kampanye untuk lebih mengenalkan masyarakat kepada sosok yang bakal maju pada Pilpres 2024. Kebanyakan dari elite politik yang bersafari itu menggelontorkan narasi perbaikan ekonomi.
Contohnya, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani yang menjanjikan pengembangan usaha telur bebek saat menyapa para peternak di Lampung pada September 2022 lalu. Puan juga berjanji untuk mengembangkan ternak ikan di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat.
Selain Puan, sosok potensial lainnya, Anies Baswedan yang baru-baru ini juga bersafari politik ke Medan lebih bersosialiasi tentang dirinya dan Partai NasDem ke masyarakat sekitar.
Sejauh ini, para sosok yang dicanangkan maju ke Pilpres 2024 tersebut belum satu pun menyinggung isu krisis iklim. Padahal dampak perubahan iklim kian nyata dirasakan beberapa daerah di Indonesia.
Baca Juga: Gaet Suara Milenial dan Gen Z BMK 1957 Target Dekati Pemuda di Sumsel
Baca Juga: Indikator Politik: Milenial Percaya Demokrasi, tapi Tidak Puas
1. Isu krisis iklim terlupa di panggung politik
Manager Kampanye Hutan dan Kebun Eksekutif Nasional Walhi, Uli Arta Siagian, menilai, isu krisis iklim kian redup di panggung politik Indonesia.
Dampak dan masalah dari perubahan iklim, kata Uli, sebenarnya adalah masalah sistemik yang hanya bisa diselesaikan dengan kebijakan pemerintah secara komprehensif.
Namun isu lingkungan cenderung hanya sebagai ‘pelengkap’ dalam kampanye politik. Uli menilai capres dan cawapres 2024 kurang serius menyelesaikan masalah perubahan iklim karena sejak awal hanya gimmick politik.
“Bagaimana dengan narasi lingkungan hidup atau ide untuk memajukan kegiatan program kebijakan yang menyelamatkan lingkungan hidup, menghormati HAM, mengakui hak rakyat atas kelola tanahnya itu sama sekali jauh dari narasi perpolitikan yang ada,” kata Uli kepada IDN Times, Rabu (9/11/2022).
Baca Juga: Sayap Partai Gerindra, Tidar Ajak Milenial Sukseskan Pemilu 2024
Baca Juga: Aksi Greenpeace Kandas, Walhi Minta Perlindungan, LSM Lokal Bersuara