Pantau Gambut Nilai Food Estate Proyek Gagal Jokowi, Hamburkan APBN
Food estate juga dinilai merusak lingkungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pantau Gambut menilai proyek strategis nasional food estate atau lumbung pangan adalah proyek gagal di era pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
Pemerintah melalui Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto beralasan proyek mangkrak di Kalimantan Tengah itu terjadi karena faktor alam. Namun, investigasi Pantau Gambut bersama BBC menyebut, gagalnya proyek food estate ini karena belum ada pendanaan untuk melanjutkan program.
Juru Kampanye Pantau Gambut Wahyu Perdana mengatakan, ada empat poin jadi sorotan akibat proyek ini.
Baca Juga: AHY Sentil Program Food Estate Jokowi: Grasa-Grusu
Baca Juga: Dua Menteri Jokowi Tepis Anggapan Proyek Food Estate Gagal
1. Food estate dinilai hamburkan anggaran pemerintah
Wahyu mengatakan, dalam studi lanjutan Pantau Gambut Jilid 2 Food Estate: Kabar Proyek Food Estate di Kalimantan Tengah Setelah 2 Tahun Berlalu, pihaknya menemukan bahwa proyek ini menghamburkan anggaran pemerintah.
Studi dilakukan di enam lokasi berbeda, di antaranya Desa Tewai Baru di Kabupaten Gunung Mas, Desa Lamunti, Desa Telekung Punei, dan Desa Mantangai Hulu di Kabupaten Kapuas, Desa Henda, dan Desa Pilang di Kabupaten Pulang Pisau.
Wahyu mengatakan, di Desa Henda dan Desa Pilang, bantuan pipa buka-tutup air tidak bisa dimanfaatkan oleh petani lantaran pembuatan pipa tidak diikuti oleh biaya perawatan dan penyuluhan cara penggunaan. Hal itu menyebabkan petani kesulitan menggunakan alat tersebut.
“Padahal, dana APBN sebesar Rp1,5 triliun dialokasikan untuk pelaksanaan Food Estate sepanjang tahun 2020-2021. Di mana Rp497,2 miliar di antaranya untuk perbaikan irigasi termasuk pengadaan pipa air,” kata Wahyu di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Baca Juga: AHY Sentil Program Food Estate Jokowi: Grasa-Grusu