TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Salim Segaf PKS: KPU-Bawaslu Harus Takut Kepada Allah 

PKS ingatkan penyelenggara Pemilu harus takut pada Allah

Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al-Jufri (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times — Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri mengatakan penyelenggara Pemilu harus merasa takut kepada Allah SWT agar bisa bekerja dengan lebih bertanggung jawab.

Salim mengingatkan bahwa pengawas dan penyelenggara Pemilu harus berdaulat karena setiap waktu dilihat oleh Yang Maha Kuasa.

“Kepada seluruh penyelenggara pemilihan umum tahun 2024, mulai dari KPU di tingkat pusat hingga daerah, panitia pemilu di tingkat kecamatan dan kelurahan kelurahan hingga TPS, serta badan pengawas Pemilu, Bawaslu, di seluruh tingkatan kita serukan mari bekerja secara profesional dan penuh tanggung jawab, takutlah kita semua kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang maha melihat dan pengawasan rakyat yang berdaulat,” kata Salim dalam pidatonya dalam Rakernas PKS, di Jakarta, Minggu (26/2/2023).

Baca Juga: Salim Segaf di Rakernas: PKS Tolak Polarisasi Pemilu 2024

Baca Juga: Salim Segaf Bareng Ridwan Kamil Panen Raya, Cek Ombak Pilpres 2024?

1. Pengawas Pemilu harus takut pada Allah

Presiden PKS Ahmad Syaikhu di acara Rakernas PKS, Sabtu (25/2/2023) (IDN Times/Amir Faisol)

Salim menyinggung kecurangan dalam Pemilu yang semestinya tidak terjadi jika sadar pekerjaannya dilihat oleh Allah.

Dia mengatakan suara rakyat yang diselewengkan akan menimbulkan kerusakan bagi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Untuk itu dalam apel siaga pemenangan pemilu hari kita tegaskan bahwa Partai Keadilan Sejahtera menolak politik uang, dan menggantinya jadi politik pelayanan, pemberdayaan dan pembelaan untuk kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia,” kata Salim.

Baca Juga: PKS Janji Lanjutkan IKN, tapi Lihat Kepentingan Politik Dulu

2. PKS tolak polarisasi

Presiden PKS Ahmad Syaikhu di acara Rakernas PKS, Sabtu (25/2/2023) (IDN Times/Amir Faisol)

PKS juga mengatakan menolak polarisasi dan mendorong kolaborasi dalam Pemilu 2024.

“Kami juga menolak kriminalisasi dengan alasan politik, karena penegakan hukum harus dilakukan untuk mewujudukan keadilan bagi seluruh bangsa dan rakya Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Presiden PKS: Anies Baswedan Bukan Pemimpin Suka Menabur Kebencian

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya