Suhu di Indonesia Naik 0,7 Derajat Tiap Dekade, Yuk Lestarikan Alam!
Indonesia terancam krisis pangan akibat cuaca ekstrem
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengajak seluruh komponen masyarakat menjaga kelestarian alam supaya terhindar dari bencana alam.
Dwikorita mengatakan bencana hidrometeorologi bisa terjadi akibat kencangnya laju perubahan iklim, yang diperparah dengan kerusakan lingkungan.
"Cuaca ekstrem yang intensitasnya semakin sering dan durasinya semakin panjang ini, juga mengancam ketahanan pangan nasional. Karenanya, untuk menjaga produktivitasnya, kami terus melakukan pendampingan kepada para petani dan nelayan agar mampu memitigasi dan beradaptasi dengan perubahan iklim," ujar Dwikorita saat peringatan Hari Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nasional (HMKGN) di Jakarta, Kamis (21/7/2022).
Baca Juga: Musim Kemarau Tapi Tetap Hujan, Ini Penjelasan BMKG
1. Risiko krisis pangan akibat cuaca ekstrem
Risiko krisis pangan akibat cuaca ekstrem tersebut, kata Dwikorita, semakin diperparah dengan kondisi pasca-pandemik COVID-19, dan perang antara Rusia-Ukraina yang mengganggu rantai pasok pangan dan energi global.
Apabila hal ini terus dibiarkan, lanjut Dwikorita, maka akan menjalar ke berbagai persoalan lainnya, termasuk ekonomi dan politik.
Baca Juga: Perkuat Ketahanan Pangan, BMKG Edukasi Petani Lewat Program SLI