TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiap Tahun, Ratusan Warga Korea Belajar Bahasa Indonesia 

Warga Korsel mempelajari Bahasa Indonesia sejak 1957

Guru besar Kajian Melayu-Indonesia dari Hankuk University of Foreign Studies, Prof. Koh Young Hun. IDN Times/Istimewa

Minat warga Korea Selatan untuk mempelajari Bahasa Indonesia ternyata cukup tinggi. Tiap tahun rata-rata terdapat 500 warga Korea Selatan yang belajar Bahasa Indonesia dengan harapan bisa bekerja di perusahaan Korea yang berinvestasi di Indonesia.

Hal ini disampaikan Guru besar Kajian Melayu-Indonesia dari Hankuk University of Foreign Studies, Prof. Koh Young Hun, saat menjadi pemateri kuliah umum secara daring yang digelar oleh Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember, Selasa (20/4/2021) lalu.

"Setiap tahun setidaknya ada 500 siswa yang tertarik belajar Bahasa Indonesia di berbagai perguruan tinggi di Korea Selatan. Di Hankuk University of Foreign Studies, khususnya Kajian Melayu-Indonesia sendiri rata-rata menerima 70 mahasiswa baru setiap tahunnya," ujar Prof. Koh Young Hun.

1. Minat kerja di Indonesia

Ilustrasi Pendidikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Profesor yang fasih berbahasa Indonesia ini mengatakan, salah satu faktor yang mendorong siswa Korea Selatan berminat belajar Bahasa Indonesia adalah merebut peluang untuk bekerja di perusahaan Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia.

"Jika mereka memiliki kemampuan berbahasa Indonesia, maka kesempatan diterima di perusahaan yang berinvestasi di Indonesia makin terbuka. Bahkan saat ini sudah ada satu sekolah menengah atas di Korea Selatan yang mulai menawarkan pelajaran Bahasa Indonesia bagi siswanya,” ujarnya.

Baca Juga: 9 Fakta Song Kang, Aktor Korea yang Bintangi Banyak Drama Korea 2021

Koh Young Hun lantas mengusulkan empat hal agar Bahasa Indonesia makin berkembang dan menjadi salah satu bahasa internasional. Pertama, harus ada penetapan standar Bahasa Indonesia, mengingat Malaysia menggunakan Bahasa Melayu. Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia sendiri memiliki perbedaan pada tata bahasa dan dialeknya.

"Kedua, sudah seharusnya ada standar ujian Bahasa Indonesia secara internasional seperti TOEFL atau IELTS untuk Bahasa Inggris yang berlaku secara internasional," katanya.

Selanjutnya, Koh Young Hun juga menilai pembelajaran bahasa tidak lepas dari belajar budaya, oleh karena itu guru Bahasa Indonesia untuk orang asing atau pengajar BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) harus memperkaya pengetahuannya dengan budaya Indonesia agar mampu menarik minat anak didiknya.

"Saya juga menawarkan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode pembelajaran campuran dimana pengajar BIPA tidak selalu menerangkan materinya secara terperinci di kelas, tetapi juga mampu membuat aktivitas pembelajaran lain yang mendukung materi yang diberikan, termasuk menggunakan metode e-learning," jelas pria yang sudah menulis puluhan buku mengenai cara belajar Bahasa Indonesia bagi warga negeri gingseng.

2. Cara menjadi bahasa internasional

Guru besar Kajian Melayu-Indonesia dari Hankuk University of Foreign Studies, Prof. Koh Young Hun. IDN Times/Istimewa

Baca Juga: 10 Kosakata Bahasa Indonesia yang Juga Ada di Bahasa Inggris

Verified Writer

Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya