TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anies Lebih Mudah Kampanye ke Luar Daerah Usai Tak Lagi Jabat DKI 1

Anies akan lebih beruntung dari Ridwan Kamil dan Ganjar

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Polda Metro Jaya. (Dok.Humas Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, IDN Times - Jabatan Gubernur DKI Jakarta yang kini diemban Anies Baswedan akan berakhir di Oktober 2022. Nama Anies juga digadang-gadang masuk dalam bakal calon presiden 2024.

Dalam sejumlah lembaga survei, nama Anies berada di tiga besar bersaing dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Ketiganya memiliki elektabilitas tinggi dibanding nama-nama lain.

Lalu, bila tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, apakah elektabilitas Anies akan menurun di 2024?

"Kalau pendekatannya adalah pendekatan citra atau melakukan pencitraan dengan menggunakan kekuasaan dan jabatan, iya. Anies Baswedan akan dirugikan, Ganjar Pranowo dengan Ridwan Kamil akan dirugikan di tahun 2023 karena akan nganggur," ujar Pengamat Politik, Yunarto Wijaya dalam wawancara khusus bersama IDN Times, Minggu (2/1/2022).

Baca Juga: Jawara Banten Dukung Anies Maju Pilpres 2024

1. Anies miliki ruang gerak lebih banyak setelah tak jadi Gubernur DKI Jakarta

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Meski demikian, pria yang akrab disapa Toto ini memiliki pandangan lain. Menurutnya, Anies akan memiliki ruang gerak lebih banyak ketika sudah tak jadi Gubernur DKI Jakarta bila ingin melakukan kampanye untuk Capres 2024.

"Ketika seorang gubernur yang ingin nyapres tidak lagi terikat dengan jabatannya, hanya boleh bekerja dan tampil di daerahnya sendiri, mereka malah memiliki ruang gerak lebih besar untuk keliling daerah, kalau sekarang kan Anies Baswedan harus tanda kutip ya, membuat sebuah cerita supaya ada justifikasi bahwa dia bisa keluar kota, kemarin kan ada tuh kerja sama dengan BUMD beberapa kali Jawa Timur, Jawa Tengah, beberapa kota dan menurut saya sih itu adalah sebuah upaya untuk kampanye keluar kota, tapi kan itu tidak mudah," katanya.

Menurutnya, bila hal itu dilakukan saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, hal itu bisa menjadi sorotan negatif. Sebab, tidak mungkin kerja sama BUMD dengan daerah lain.

"Ketika dia lepas dari jabatan sebagai Gubernur DKI, dia malah punya ruang lebih besar untuk keliling daerah, apa sih kemudian alasannya untuk keliling daerah," ucapnya.

Baca Juga: Relawan Hadiahi Lagu untuk Anies, Liriknya Berisi Puja Puji

2. Simpatisan bisa jadi tempat Anies keliling daerah

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berolah raga saat menjalani isolasi di rumah dinasnya di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2020) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Toto mengatakan, relawan Anies yang sudah melakukan deklarasi di beberapa daerah bisa menjadi alasan Anies untuk keliling daerah. Menurutnya, Anies bisa menjadi pembicara di daerah yang menjadi titik relawannya berkumpul.

"Itu mungkin dilakukan dalam konteks dia pribadi untuk menyapa, untuk jadi pembicara, tapi sudah ada justifikasi, itu kalau saya melihatnya tidak dirugikan, malah diuntungkan karena ruang geraknya sudah lebih besar dan memang nama Anies juga digadang-gadang sebagai bakal calon presiden, sehingga tidak aneh lagi kalau dia kampanye dan keliling daerah," katanya.

Yunarto menilai, Anies lebih memiliki lebih banyak waktu kampanye dibanding Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil. Sebab, masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir pada 2022, sedangkan Ganjar dan Ridwan selesai di 2023.

"Jadi kalau menurut saya, dalam konteks itu Anies malah diuntungkan dibandingkan Ganjar Pranowo dengan Ridwan Kamil," ucapnya.

Baca Juga: Indonesia Indicator Nobatkan Anies Baswedan Jadi Gubernur Terpopuler

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya