TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bertemu Pengurus MUI, Kepala BNPT Minta Maaf soal Ada Ponpes Terorisme

MUI mengapresiasi permintaan Boy Rafli Amar

Kepala BNPT Boy Rafli di Kompleks Istana Negara, Rabu 6 Mei 2020 (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar, menemui pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kamis kemarin. Dalam pertemuan itu, Boy menyampaikan terkait kesalahan diksi yang menyebut ada 198 pondok pesantren (ponpes) yang terafiliasi dengan terorisme.

Dilansir dari laman resmi MUI, Jumat (4/2/2022), Boy Rafli memohon maaf atas penyebutan itu. Menurutnya, menyebut pesantren terafiliasi dengan kelompok terorisme telah membuat gaduh.

Boy kemudian menunjuk para Deputi dan jajaran BNPT lainnya yang ikut dalam pertemuan itu, untuk tidak lagi menyebut pondok pesantren terafiliasi terhadap kelompok terorisme.

Baca Juga: BNPT: Millennial dan Gen Z Berpotensi Tinggi Terpapar Radikalisme

1. MUI mengapresiasi permintaan maaf kepala BNPT

Ilustrasi gedung MUI Pusat di Jakarta (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Ketua MUI, Noor Ahmad, mengapresiasi permintaan yang disampaikan Boy Rafli. Menurutnya, di MUI juga memiliki program terkait pencegahan terhadap tindak terorisme.

“Saya secara khusus melihat ada ketulusan dari Pak Kepala dalam diskusi intensif antara BNPT dengan MUI yang berjalan dari hati ke hati selama dua setengah jam tadi. MUI dan BNPT berada dalam satu barisan dalam penanggulangan terorisme, sesuai dengan wilayah masing-masing. Diskusi tadi semata untuk memperkuat sinergi dan membangun kesepahaman," kata Noor.

2. Perlu adanya diskusi terkait isu sensitif

Logo Majelis Ulama Indonesia (MUI) (IDN Times/Mui.or.id)

Lebih lanjut, Noor mengatakan, pertemuan antara BNPT berlangsung hangat. Dia menyebut pertemuan ini penting dalam membahas isu sensitif.

“Dalam hal isu sensitif, perlu ada diskusi intensif agar tidak kontraproduktif dan berdampak pada rusaknya ikhtiar penanggulangan terorisme yang sudah dibangun selama ini. Poin ini menjadi komitmen bersama dalam langkah selanjutnya,” ucapnya.

Baca Juga: 198 Pesantren Terafiliasi Teroris Mayoritas Tak Berizin

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya