TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dilabeli Tidak Plural, Anies: Saya Tidak Jawab dengan Kata-Kata

Anies doakan orang yang melebelinya itu panjang umur

Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan bertemu dengan bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo di Arab Saudi (IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan menjawab anggapan sebagai tokoh tidak plural atau tak menghargai perbedaan beragama.

"Ya, jadi ketika ada pelabelan saya cenderung untuk tidak menjawab dengan kata-kata, tapi cenderung untuk menjawab dengan kenyataan," ujar Anies dalam acara Indonesia Data and Economic (IDE) Conference 2023 yang digelar Katadata di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Baca Juga: AHY: Keputusan Cawapres Sudah Final di Tangan Anies Baswedan

Baca Juga: Respons Anies soal Jokowi Tanya Cawapres ke Surya Paloh

1. Anies sebut sudah buktikan ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta

- Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Anies mengaku, label tidak plural terhadap dirinya sudah terjadi sejak Pilkada DKI Jakarta 2017. Ketika sudah terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies mengaku membuktikan kalau dirinya bekerja untuk semua suku, agama, ras dan antargolongan.

"Jadi, ketika tuduhan itu begitu besar disampaikan di 2016, 2017, saya cuma berdoa, semoga Tuhan memberikan umur panjang. Sehingga, ketika saya bertugas di Jakarta, saya bisa menunjukkan apakah di Jakarta menjadi sebuah kota yang anti pularisme, apakah Jakarta menjadi kota yang tidak menghormati kemajemukan," kata Anies.

2. Anies beri contoh

Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan bertemu dengan bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo di Arab Saudi (IDN Times/Istimewa)

Dalam kesempatan itu, Anies mencontohkan bentuk tindakan yang mencerminkan dirinya pluralis. Salah satunya saat dirinya turut membantu pendirian rumah ibadah Hindu, khususnya untuk etnis Tamil.

"Contoh, masyarakat Hindu Tamil, berpuluh-puluh tahun menginginkan rumah ibadah tidak pernah bisa dapat, alhamdulillah sekarang pertema kalinya punya rumah ibadah di Jakarta, ini pertama kali dan terbesar," kata dia.

Baca Juga: Anies Beberkan Kriteria Cawapresnya: Pertama, Harus Nol Masalah!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya