TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Disebut Dungu, Sekjen PSI Sindir Keras Rocky Gerung soal Rumah Sentul

"Saya tak bangun rumah yang sertifikatnya bukan milik saya" 

Sekjen PSI, Dea Tunggaesti (instagram.com/deatunggaesti)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dea Tunggaesti, buka suara setelah disebut dungu oleh Rocky Gerung. Dea mulanya membalas tudingan Rocky Gerung dengan menyampaikan terima kasih.

"Saya berterima kasih atas komentar Pak Rocky Gerung yang menyebut pernyataan saya sebagai dungu dan bodoh, mengingat komentar tersebut datangnya pasti dari seorang yang sangat pintar dan super cerdas," ujar Dea melalui akun Instagramnya seperti dikutip IDN Times, Kamis (10/3/2022).

Rocky Gerung menyebut pernyataan Dea dungu dan bodoh karena dinilai mendukung perpanjangan masa jabatan presiden. Menurut Dea, PSI menolak perpanjangan masa jabatan presiden dengan menunda pemilu.

Baca Juga: Sering Dikira Dungu, Ini 5 Fakta Keledai yang Wajib Kamu Tahu!

Baca Juga: PSI Tolak Usulan Pemilu 2024 Ditunda

1. Bila ingin perpanjang masa jabatan presiden, harus ada amandemen UUD 1945

Sekjen PSI, Dea Tunggaesti (instagram.com/deatunggaesti)

Dea menerangkan, bila ingin memperpanjang masa jabatan presiden, harus dilakukan amandemen UUD 1945. Menurutnya, bila hal itu dilakukan, PSI akan tetap mendukung Joko "Jokowi" Widodo untuk maju kembali sebagai capres 2024.

"Jika akhirnya partai-partai di parlemen yang saat ini PSI belum ada di sana, melakukan amandemen konstitusi, dan membuka ruang bagi Pak Jokowi untuk maju kembali di Pemilu 2024, maka kami tanpa ragu pasti akan mendukung Pak Jokowi, karena sudah jelas prestasi dan kerja kerasnya untuk rakyat Indonesia," katanya.

Dea kemudian menyinggung soal hasil survei kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf lebih dari 70 persen.

2. Bawa nama Prabowo dan Sandiaga Uno

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Lebih lanjut, Dea kemudian menyinggung soal sikap Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai kesatria. Mereka dianggap mau bekerja dan membangun bangsa dengan bergabung sebagai menterinya Jokowi.

"Semestinya Bapak (Rocky Gerung) bisa belajar dari Pak Prabowo, Pak Sandiaga, walaupun dulu pertarungan mereka begitu keras saat melawan Pak Jokowi pada pemilu, tapi ketika pemilu selesai, mereka menjadi kesatria, justru ikut membantu Pak Jokowi di pemerintahan. Artinya apa? Mereka ikut berkontribusi membangun negara, sementara Bapak, apa yang sudah Bapak lakukan?" ujarnya.

Menutup pernyataannya, Dea kemudian menyinggung soal sengketa rumah Rocky Gerung yang dibangun di atas tanah tanpa sertifikat.

"Satu hal lagi Pak, sedungu-dungunya saya, saya tidak akan membangun rumah yang sertifikatnya bukanlah milik saya. Salam dungu dari saya," ucapnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya