Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju kembali berembus. Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika peresmian Stasiun Manggarai Tahap I, Jakarta, ditanya sejumlah jurnalis terkait isu reshuffle.
Mulanya, Jokowi hanya tersenyum mendengar pertanyaan jurnalis terkait apakah ada reshuffle dalam waktu dekat? Awak media pun kembali mengulang pertanyaan serupa.
"Ya, saya dengar," ujar Jokowi, Senin (26/12/2022).
Baca Juga: Jokowi Kembali Beri Sinyal Reshuffle Kabinet Indonesia Maju
Baca Juga: PDIP Minta Dua Menteri NasDem di Kabinet Jokowi Dievaluasi, Kenapa?
1. Clue dari Jokowi
Presiden Jokowi saat berbincang santai dengan tim IDN Times di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (25/11/2022). (IDN Times/Ilman Nafi'an) Para jurnalis kemudian meminta kisi-kisi siapa menteri yang akan direshuffle, tetapi Jokowi tidak memberikan jawaban yang gamblang.
"Clue-nya (tangan bikin huruf O). Ya sudah," kata dia.
2. PDIP minta Jokowi evaluasi kinerja menteri
IDN Times/Margith Juita Damanik Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Meski demikian, Djarot menyarankan presiden mengevaluasi kinerja menterinya.
"Evaluasi kinerja seluruh menteri, apalagi menjelang berakhir masa jabatan presiden. Sehingga, program-program yang sudah dicanangkan oleh Pak Jokowi, itu betul-betul bisa tercapai. Sudah waktunya dievaluasi," ujar Djarot kepada wartawan dalam rekaman suara yang diterima IDN Times, Senin (26/12/2022).
Djarot juga menyoroti kinerja Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Menurutnya, pada periode pertama, Jokowi sudah bisa melakukan swasembada beras, namun pada akhir 2022 pemerintah mencanangkan impor.
"Tapi ternyata kita impor beras, ketika harganya naik. Justru harusnya pemerintah intervensi dong, jangan sampai pada saat musim panen raya dan harganya baik, kemudian dihajar sama beras impor, yang sakit petani," ucap dia.
Oleh karena itu, Djarot yang juga anggota Komisi IV DPR RI meminta kepada Bulog dan Kementerian Pertanian, membuka stok beras di Indonesia. Hal itu bertujuan untuk mengetahui apakah benar impor beras harus dilakukan.