TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokpro Kembali Suarakan Jokowi 3 Periode, Apa Alasannya?

Kenapa ya Jokpro ngotot Jokowi tiga periode

Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Penasihat Jokpro 2024, M Qodari kembali menyuarakan dukungannya agar Joko "Jokowi" Widodo menjadi presiden tiga periode. Qodari mengatakan, alasannya menyuarakan Jokowi tiga periode karena khawatir terjadi perpecahan di Pilpres 2024.

Qodari menjelaskan, kekhawatirannya itu terjadi terkait munculnya polarisasi dan politik identitas. Menurutnya, polarisasi itu bisa memecah belah bangsa.

"Ada garis namanya garis wallace tapi itu kan menjelaskan geografi, secara politik ini ada jalur Gaza. Saya khawatir 2024 makin keras sampai satu titik di mana jalur Gaza itu membelah kita menjadi dua, dan kalau sudah belah dua namanya sudah bukan NKRI lagi,“ ujar Qodari dalam keterangannya, Minggu (24/7/2022).

Baca Juga: Khawatir Polarisasi di 2024, Sekjen Jokpro: Solusinya Jokowi 3 Periode

Baca Juga: Jokpro Klaim Ada Sinyal dari Jokowi Jadi Presiden 3 Periode

1. Sentimen agama masih digunakan dalam pemilu

Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari (IDN Times/Gali Persiana)

Qodari mengatakan, sentimen agama hingga kini masih digunakan dalam pemilu di Indonesia. Oleh karena itu, dia mengklaim gerakan tiga periode Jokowi untuk menghindari konflik yang dikhawatirkannya akan terjadi di pemilu 2024.

"Tapi kalau saya, konsen saya bukan ke sana, saya adalah kalau Pak Jokowi tidak 3 periode, republik ini akan bubar, konflik berdarah, itu dari saya tentu teman-teman yang penting kita punya argumentasi,” ucap dia.

Baca Juga: Jokpro ke Lembaga Survei: Tanya Publik, Setuju Jokowi 3 Periode?

2. Butuh dukungan besar

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas evaluasi mudik Lebaran 2022 (dok. Sekretariat Presiden)

Dia menyebut, menjadikan Jokowi sebagai presiden tiga periode butuh dukungan besar.

"Ibaratnya kalau mau membalikkan gunung nggak bisa banjir lokal, harus tsunami. Kalau mau membalikkan rumah gak cukup angin sepoi-sepoi harus badai, jadi kita perlu badai, kita perlu tsunami. Nah makin banyak organisasi, makin bagus,” kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya