TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemendikbudristek Perpanjang Pendaftaran SMK PK, Simak Tanggalnya

Sekolah yang terdaftar jadi SMK PK dapat investasi Rp1 M

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto. (IDN Times/Ridho Fauzan)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperpanjang masa pendaftaran SMK Pusat Keunggulan (PK) skema pemadanan dukungan bagi industri. Mulanya, masa pendaftaran SMK PK ditutup hingga 19 Februari 2022, namun kini diperpanjang hingga 4 Maret 2022.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, mengatakan bagi sekolah yang ingin mendaftar bisa mengunjungi laman https://smk.kemdikbud.go.id/smkpk. Dia menjelaskan, pihaknya terus menyeleksi sekolah yang ingin menjadi SMK PK.

"Prinsip program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan (matching effort) ini adalah gotong royong menyiapkan lulusan SMK yang benar-benar siap bagi dunia industri,” ujar Wikan dalam keterangannya, Rabu (2/3/2022).

Baca Juga: 901 SMK Sudah Terapkan Kurikulum Pendidikan Prototipe

Baca Juga: PTM di SMA/SMK di Tulungagung dan Trenggalek Dihentikan

1. Sekolah yang terdaftar menjadi SMK PK akan dapat investasi dari industri Rp1 miliar

Ilustrasi siswa SMK. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Wikan menerangkan, bagi sekolah yang terpilih menjadi SMK PK akan mendapatkan investasi dari industri senilai Rp1 miliar. Menurut dia, investasi tersebut bisa berupa uang tunai atau fasilitas berupa sarana pelatihan, bantuan alat dan hibah ruangan.

Dia mengatakan, program dan pemberian investasi tersebut dilakukan, agar SMK bisa menyediakan lulusan terbaik yang sudah siap terjun di dunia industri.

2. Kemendikbudristek gandeng sejumlah asosiasi industri

Ilustrasi industri/pabrik. IDN Times/Arief Rahmat

Wikan menjelaskan, Kemendikbudristek telah menggandeng sejumlah asosiasi industri seperti Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Forum Human Capital Indonesia (FHCI), dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk mendukung programnya.

Menurut Wikan, program ini juga sudah berada di daerah yang tersebar di wilayah Sumatra Utara, Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, NTT, Bali, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau (Batam).

“Optimalisasi keterlibatan industri dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi adalah kunci terwujudnya link and match. Kami mengapresiasi industri-industri yang selama ini telah bermitra dengan SMK, dan pada momen ini kami mengajak industri untuk melanjutkan kemitraan tersebut dalam program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan,” kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya