TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemensetneg Koordinasi PPATK Setelah Viral Pegawai Beristri Glamor

Kemensetneg juga koordinasi dengan KPK

Ilustrasi gedung KPK (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), untuk menyelidiki sumber kekayaan pegawai Kemensetneg yang sempat viral di media sosial karena hidup mewah atau glamor. 

Warganet menyoroti gaya hidup istri Kasubag Administrasi Kendaraan Biro Umum Kemensetneg, Esha Rahmansah Abrar. Di media sosial, istri Esha terlihat hidup glamor seperti menampilkan hadiah pemberian dari suaminya berupa beberapa emas batangan dan mobil mewah.

Selain itu, warganet juga menyoroti mewahnya sebuah ruangan yang diduga merupakan ruang tamu rumah milik keluarga Esha.

Baca Juga: Kemensetneg Nonaktifkan Pejabat yang Istrinya Viral Tampil Mewah

1. Kemensetneg koordinasi dengan KPK dan PPAT

Ilustrasi gedung Merah Putih KPK (www.instagram.com/@official.kpk)

Karo Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto, mengatakan Kemensetneg berkoodinasi dengan KPK dan PPATK untuk mencari data dan fakta harta Esha.

"Kemensetneg akan berkonsultasi dengan KPK, PPATK, dan lembaga lainnya guna mendapatkan fakta dan data yang komprehensif sebagai dasar menindakanjuti ketidakwajaran perolehan harta pejabat bersangkutan," kata di, dalam keterangannya, Minggu (19/3/2023).

"Dan akan mengumumkan hasilnya kepada publik sebagai komitmen Kemensetneg untuk mendukung pemberantasan KKN dan praktik-praktik yang bertentangan dengan hukum," sambung Eddy.

Baca Juga: Viral! Gaya Hidup Mewah Istri Pejabat Kemensetneg Disorot Warganet

2. Kemensetneg meminta maaf atas kasus viral pegawainya

Ilustrasi Harta Kekayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Eddy mengatakan, Kemensesneg menyampaikan permintaan maaf atas viralnya istri salah satu pejabat institusinya.

"Kemensetneg memohon maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang telah menimbulkan ketidaknyamanan di masyarakat," ujar dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya