TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kiai Miftachul Akhyar Mundur, Siapa Pengganti Ketua Umum MUI?

Kiai Miftach telah ajukan surat pengunduran diri dari MUI

Rais 'Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar (youtube.com/TV NU)

Jakarta, IDN Times - KH Miftachul Akhyar telah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Surat tersebut sudah diterima oleh MUI.

"(Kiai Miftah) Mengajukan surat pengunduran diri ke MUI," ujar Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh, kepada wartawan, Jumat (11/3/2022).

Baca Juga: Miftachul Akhyar Mundur dari Jabatan Ketua Umum MUI

Baca Juga: KH Miftachul Akhyar Jadi Ketua Umum MUI Periode 2020-2025

1. Belum ada nama untuk pengganti Ketua Umum MUI

Ketua Komisi Fatwa MUI, Asrorun Ni'am Sholeh (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Asrorun menjelaskan, belum ada nama yang ditunjuk untuk menggantikan Kiai Miftach. Menurutnya, perlu ada mekanisme dalam memutuskan pergantian Ketua Umum MUI.

"Belum terpikirkan penggantian. Tahapannya, akan dirapatkan oleh dewan pimpinan untuk merespons surat tersebut, disesuaikan dengan mekanisme organisasi," katanya.

2. Anwar Abbas buat surat terbuka untuk PBNU

Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas (youtube.com/Official TVMUI)

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menyampaikan surat terbuka untuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Surat terbuka itu disampaikan usai Kiai Miftachul Akhyar mengirimkan surat pengunduran diri sebagai Ketua Umum MUI.

Salah satu alasan Kiai Miftach mengundurkan diri karena amanat Muktamar ke-34 NU tak memperbolehkan dirinya rangkap jabatan. Sebab, Miftah saat ini juga menjabat sebagai Rais Aam PBNU.

"Saya benar-benar sedih dan berduka serta bingung dan tidak tahu akan bicara apa. Beliau, Pak KH Miftachul Akhyar kami pilih untuk menjadi ketua umum kami di MUI dengan suara bulat tanpa ada lonjong sedikitpun," ujar Anwar dalam keterangannya, Kamis (10/3/2022).

Anwar mengatakan, Kiai Miftach merupakan sosok ulama yang rendah hati. Kehadirannya sebagai Ketua Umum MUI diharapkan bisa menjadi pemersatu umat.

"Tapi herannya saya mengapa NU tidak membolehkan dan merelakannya bagi melaksanakan tugas suci dan mulia tersebut, sehingga saya benar-benar jadi bingung sendiri dibuatnya. Yang membuat saya menjadi semakin bingung lagi karena sepanjang pengetahuan saya, NU itu sudah menegaskan jati dirinya bahwa dia bukan hanya untuk dirinya saja tapi juga untuk umat dan bagi bangsa.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya