TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kritik Jokowi, Anwar Abbas MUI: Jangan Dikira Saya Memusuhi

Kritik Anwar Abbas disampaikan saat Kongres Ekonomi Umat II

Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas (youtube.com/Official TVMUI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengaku terkejut dengan pemberitaan yang menyebut dirinya diingatkan jangan bicara keras usai memberikan kritik langsung kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Itu jelas tidak benar sama sekali. Yang benar adalah saya dalam sambutan dalam acara pembukaan Kongres Ekonomi Umat ke-2 yang dihadiri oleh Presiden Jokowi mengatakan, bahwa saya tadi oleh teman-teman saya kata saya kepada Pak Presiden telah diingatkan supaya saya dalam memberikan sambutan agar jangan bicaranya terlalu keras," ujar Anwar dalam keterangannya, Selasa (14/12/2021).

Anwar mengatakan, peringatan itu disampaikan oleh teman-temannya sambil tertawa. Dia mengatakan, Jokowi merupakan sosok yang kebal dengan kritik.

"Saya sampai berkesimpulan seperti itu adalah karena saya tahu Pak Jokowi itu memang orangnya terbuka dan tidak alergi terhadap kritik," katanya.

Baca Juga: Waketum MUI: Indeks Gini Ekonomi Turun saat Jokowi Pimpin Indonesia

Baca Juga: Dikritik MUI soal Gini Ekonomi, Jokowi: Emangnya Saya Gak Kepikiran?

1. Anwar Abbas tegaskan tak memusuhi Jokowi

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas (FOTO ANTARA/Anom Prihantoro)

Anwar Abbas menyatakan dia tak memusuhi Jokowi dengan kritikan yang diberikan. Menurutnya, Jokowi telah menyampaikan secara langsung bahwa kritikan yang disampaikannya sudah dicatat.

"Jadi media janganlah sampai mengira terlalu jauh di mana Pak Jokowi telah mengingatkan saya untuk tidak bicara keras sebelum saya menyampaikan sambutan saya, juga di samping itu media janganlah sampai mengira bahwa saya itu memusuhi Jokowi," ucapnya.

2. Waketum MUI sebut indeks gini ekonomi turun saat Jokowi pimpin Indonesia

Anwar Abbas, Waketum MUI. IDN Times/Siti Umaiyah

Kritik yang menjadi sorotan itu disampaikan Anwar Abbas pada pembukaan Kongres Ekonomi Umat II pada Jumat, 10 Desember 2021.

Anwar mengawali sambutan dengan menjelaskan tugas negara sesuai dengan amanat konstitusi adalah melindungi, mencerdaskan, mensejahterakan rakyat dan ikut menjaga ketertiban dunia.

"Saya rasa pemerintah sudah berhasil mensejahterakan rakyat. Tapi rakyat yang sudah bisa tersejahterakan dan disejahterakan oleh pemerintah tersebut kebanyakan adalah mereka yang kalau kita kaitkan dengan dunia usaha, itu adalah mereka yang di kelompok usaha besar, dan menengah serta usaha kecil," ujar Anwar.

Sementara, jenis usaha mikro dan ultra mikro hingga kini belum terjamah oleh bantuan pemerintah, khususnya bantuan modal dari perbankan. Oleh karena itu, Anwar menilai saat ini indeks gini ekonomi Indonesia menurun. Terlebih kata dia, saat Jokowi memimpin Indonesia.

"Sehingga, akibatnya kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat kita tampak semakin terjal dan itu bisa kita lihat dalam indeks gini ekonomi kita berada pada 0,39 (persen). Kalau saya tidak salah, sebelum Pak Jokowi 0,41 (persen) ya, tetapi begitu kepemimpinan negeri ini diambil oleh Pak Jokowi turun menjadi 0,39," ucapnya.

Baca Juga: Deretan Kritik yang Dijawab Jokowi, dari Lip Service hingga Mural

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya