TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Luhut: Puncak Omicron XBB di RI Desember 2022-Januari 2023

Kasus harian COVID-19 dalam sepekan berada di 5 ribu

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Penambahan kasus harian COVID-19 di Indonesia dalam sepekan mengalami peningkatan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang juga Wakil Ketua Tim Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) meminta masyarakat waspada.

"Waspadai dan cermati kembali, itulah kata pertama yang saya sampaikan dalam Rapat Koordinasi Evaluasi PPKM Jawa Bali yang kembali kami gelar pagi hari ini. Nampaknya tidak ada kata lelah bagi kami untuk kembali duduk bersama, berdiskusi dan menuntaskan kasus COVID-19 sampai level yang paling rendah," ujar Luhut dalam keterangannya di akun Instagram pribadinya seperti dikutip IDN Times, Jumat (4/11/2022).

"Ucapan tersebut tentunya bukanlah tanpa alasan mengingat adanya indikasi kenaikan kasus COVID-19, yang kembali meningkat hingga menyentuh angka 5.000 kasus dalam satu minggu terakhir," sambungnya.

Baca Juga: Data Lengkap Kasus COVID-19 di 34 Provinsi per Jumat 4 November 2022

Baca Juga: Data Lengkap COVID-19 di 34 Provinsi Kamis, 3 November 2022

1. Pemerintah terus melakukan pengawasan

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Luhut mengaku pemerintah terus melakukan pengawasan. Menurutnya, sejumlah negara telah melaporkan adanya kenaikan keterisian tempat tidur di rumah sakit.

"Namun, varian baru ini diprediksi akan tetap lebih rendah dibandingkan dengan awal tahun lalu yakni puncak varian Omicron," ucap dia.

Baca Juga: Ekonomi ASEAN Tumbuh Cepat setelah Pandemik COVID-19

2. Puncak kasus diprediksi terjadi 1-2 bulan ke depan

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Kenaikan kasus COVID-19 ini dipicu dari sub varian Omicron XBB. Sub varian itu kini sudah masuk ke Indonesia. Dia mengatakan, lonjakan kasus diprediksi terjadi hingga 1-2 bulan ke depan atau sekitar Desember 2022 dan Januari 2023.

"Berdasarkan berbagai data yang telah kami amati dan berangkat dari trajectory kasus COVID-19 yang lalu, puncak gelombang berbagai varian baru ini diperkirakan akan terjadi pada satu hingga dua bulan ke depan. Khusus untuk wilayah Jawa-Bali peningkatan kasus konfirmasi harian terlihat di seluruh Provinsi Jawa dan Bali. Selain itu peningkatan angka kematian utamanya di Jawa Tengah dan DIY juga naik cukup signifikan," kata dia.

Baca Juga: Luhut: Orang Bilang Indonesia Didikte China Itu Tidak Benar 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya