Menag Sebut Ada 700 Ribu Jemaah Lansia yang Mengantre Berangkat Haji
Menag meminta ada solusi bagi jemaah lansia untuk berangkat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penyelenggaraan ibadah haji 1443 Hijriah/2022 Masehi kini sudah berakhir. Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pihaknya sedang meminta kepada Kerajaan Arab Saudi untuk memberikan kuota 100 persen untuk Indonesia, pada penyelenggaraan haji 1444 Hijriah/2023 Masehi.
Sebab, pada 2022, Indonesia hanya diberikan kuota aji sebesar 50 persen. Hal itu disampaikan Yaqut kepada Menteri Haji dan Umrah usai penyelenggaraan ibadah haji 2022 selesai.
"Belum tahu (jumlah kuota yang akan diberikan), itu keputusannya di Saudi, tapi saya mintanya 100 persen dia menteri ketawa, 'kita bicarakan situasinya', kata dia," ujar Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/8/2022).
Baca Juga: Menag: Ada 89 Jemaah Indonesia Wafat di Pelaksanaan Haji 2022
Baca Juga: Kemenag Berharap Kuota Haji Normal di 2023
1. Kuota 100 persen itu agar jemaah lansia bisa berangkat
Yaqut menjelaskan, Indonesia meminta diberikan kuota 100 persen, agar jemaah lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun bisa berangkat ke Tanah Suci. Menurutnya, lebih dari setengah juta jemaah lansia sudah mendaftar.
"Saya sampaikan pada waktu ketemu dengan Menteri Haji itu, jemaah lansia Indonesia antreannya mencapai 700 ribu jemaah, jadi kalau mereka dibatasi sampai 65 tahun seperti tahun ini, mereka kasihan yang 700 ribu itu, harus ada solusi dan mereka menjanjikan insyaAllah ada kuota khusus untuk lansia, tapi nanti akan kita bicarakan secara detail di task force yang kita bicarakan ini," ucap dia.
Baca Juga: Cerita Jemaah Haji: Dulu Itu Haji Kelaparan, Sekarang Kekenyangan