Muncul Varian Kristen Muhammadiyah di Daerah 3T, Begini Penjelasannya!
Hal itu karena banyak siswa Kristen bersekolah Muhammadiyah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melakukan penelitian tentang adanya 'varian' Kristen Muhammadiyah atau KrisMuha. Hasil penelitian varian itu kemudian disusun dalam buku berjudul 'Kristen Muhammadiyah: Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan'.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Abdul Mu'ti mengatakan, penelitian dilakukan di daerah terpencil di Indonesia, terutama di daerah 3 T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).
"Buku itu merupakan hasil penelitian, di tiga kota, Ende, Serui, dan Putussibau, di mana banyak siswa Kristen/Katolik belajar di sekolah Muhammadiyah," ujar Mu'ti kepada IDN Times, Senin (29/5/2023).
Baca Juga: Muhammadiyah Tegal Prioritaskan Digitalisasi dan Dakwah Bagi Millenial
Baca Juga: PBNU dan Muhammadiyah Sepakat Tolak Politik Identitas di Pemilu 2024
1. Penelitian dilakukan sejak 2008
Mu'ti menerangkan, penelitian itu dilakukan sejak 2008. Menurutnya, meski di tiga daerah itu ada sekolah Kristen/Katolik, namun masyarakat lebih memilih mendaftarkan anaknya ke sekolah Muhammadiyah.
"Di ketiga tempat penelitian, terdapat sekolah negeri, Kristen/Katolik, dan sekolah yang lainnya, akan tetapi sebagian masyarakat memilih sekolah di Muhammadiyah dengan alasan masing-masing," kata dia.
Baca Juga: Polda Sumbar Ambil Alih Perkara Dugaan Ustaz Hina Muhammadiyah
Baca Juga: Polri Periksa PP Muhammadiyah Terkait Laporan ke Peneliti BRIN