Partai Pelita, Apa Bedanya dengan Partai Politik Lain?
Beni ajak kaum muda bergabung ke partai politik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Partai Pelita hari ini melakukan rapat kerja nasional (Rakernas) pertama di Ancol, Jakarta Utara. Dalam rakernas itu, Partai Pelita memfokuskan pembahasan agar dapat lolos administrasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU), sehingga dapat mengikuti Pemilu 2024.
Ketua Umum DPP Partai Pelita Beni Pramula menjelaskan beda partainya dengan partai politik yang lain.
"Partai yang antioligarki. Jadi kita ingin ada napas baru dalam satu pergerakan partai. Kalau selama ini barangkali didominasi oleh orang-orang itu aja, kepentingan-kepentingan itu aja, kita ini masalahnya gak punya meritokrasi yang base on track record," ujar Beni di Ancol, Jakarta Utara, Senin (16/5/2022).
Baca Juga: Din Syamsuddin Deklarasikan Partai Pelita, Ketumnya Beni Pramula
1. Mayoritas pengurus Partai Pelita adalah kaum muda
Beni menjelaskan, mayoritas pengurus DPP Partai Pelita diisi oleh kaum muda. Dia mengatakan, usia rata-rata yang menjadi pengurus DPP Partai Pelita di bawah 40 tahun.
Sementara, para tokoh Partai Pelita yang usinya di atas 40 tahun, berada di kepengurusan Majelis Permusyawaratan Partai (MPP).
"Jadi kita dipimpin, dinasihati oleh politikus atau tokoh-tokoh senior di partai pelita ini. Jadi yang membedakan adalah anak-anak muda yang berusia di bawah 40 tahun itu diberikan peran seluas-luasnya untuk menjadi Ketum DPP, Ketua DPW, dan lain sebagainya," kata dia.
Beni mengaku, usianya juga saat ini baru 33 tahun. Sehingga dia mengatakan, Partai Pelita ini merupakan wadahnya kaum muda untuk berpolitik.
Baca Juga: Taktik Ampuh Partai Pelita Demi Lolos Pemilu 2024, Fokus ke Hal Ini