TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Akan Kaji Penggunaan Obat Molnupiravir untuk Pasien COVID

Menkes berharap uji klinis bisa selesai akhir tahun

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah saat ini tengah mengkaji sejumlah obat yang dapat digunakan untuk pasien COVID-19 di Indonesia.

"Kemenkes terus bekerja sama dengan BPOM dan rumah sakit-rumah sakit untuk review dan uji klinis, baik itu sifatnya monoklonal antibodi, tapi juga bisa anti virus baru," ujar Budi dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/10/2021).

Budi menjelaskan, obat yang saat ini sedang ramai yakni Molnupiravir dari Merck juga akan dikaji. Budi berharap, obat-obatan tersebut bisa digunakan pada akhir 2021 untuk pasien COVID-19 di Indonesia.

"Jadi obat-obatan tersebut sudah kita approach pabrikannya dan kita juga sudah merencanakan untuk beberapa sudah mulai uji klinis," katanya.

Baca Juga: Menkes: Vaksinasi Pertama di 5 Kota Lokasi PON Papua Capai 62,7 Persen

Baca Juga: Penuhi Stok Obat COVID-19, Pemerintah Impor 3 Obat Ini 

1. RI rangking 5 jumlah vaksinasi terbanyak, per hari 2 juta dosis disuntikkan

Pengumuman Menteri Baru di Kabinet Indonesia Maju pada Selasa (22/12/2020) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan ini, Budi juga mengatakan, jumlah vaksinasi COVID-19 di Indonesia berada di urutan ke lima terbanyak di dunia. Per hari ini, sudah ada 94.223.690 orang di Indonesia menerima dosis pertama.

"Indonesia rangking kelima dunia, kita naik satu tingkat menyusul Jepang," kata Budi.

Sementara itu, jumlah orang yang sudah menerima dosis kedua sebanyak 53.006.923.

2. Indonesia sudah terima 222 juta vaksin

ilustrasi vaksin atau jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Budi mengatakan, Indonesia saat ini sudah menerima 222 juta dosis vaksin COVID-19. Sebanyak 193 juta dosis sudah dikirim ke seluruh daerah.

"Stok masih 70 jutaan (dosis), masih banyak. Kita terus bicarakan percepatan vaksinasi," katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya