Saat Reses, Anggota DPR Temukan Banyak BUMN yang Rugi
Anggota DPR meminta direksi perusahaan BUMN serius bekerja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi VI DPR RI, Rudi Hartono Bangun mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah perusahaan BUMN yang terus mengalami kerugian. Rudi menjelaskan, temuan itu diketahui saat masa reses dan bertemu dengan sejumlah perusahaan BUMN.
Rudi menjelaskan, pertemuan itu dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dengan jajaran Eselon I Kementerian BUMN, Direksi PT Pupuk Indonesia (Persero), perwakilan Direksi PT Pupuk Iskandar Muda, Direksi PT PTPN III (Persero) (Holding), Direksi PT PTPN I, Direksi PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, Direksi PT Hutama Karya (Persero), Direksi PT Adhi Karya (Persero), Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di Banda Aceh.
Salah satu perusahaan yang mengalami kerugian yakni PTPN I. Padahal, PTPN I ini mengelola lahan kelapa sawit seluas 23 ribu hektare.
"Bagaimana manajemen mereka (PTPN I) ini, saya lihat dan saya duga ada ketidakberesan dengan manajemen mereka, baik di tingkat direksi ataupun administrasinya, karena pembandingnya adalah swasta. Yang swasta saja punya lahan, misalnya 10 hektare sampai 100 hektare, mereka untung, kenapa mereka (PTPN I) dengan luas lahan 23.000 hektar kok rugi? Nah itu yang kita sorotin dan kita minta jawaban dari mereka,” ujar Rudi dalam keterangannya, Jumat (12/8/2022).
Baca Juga: Jokowi Terbitkan PP 23, Direksi Wajib Tanggung Jawab Bila BUMN Rugi
Baca Juga: Jokowi Minta Direksi BUMN Tanggung Jawab bila Rugi, Anggota DPR Dukung
1. Rudi Hartono heran PT Adhi Karya tak bisa raup keuntungan ratusan miliar
Dalam kesempatan itu, Rudi juga menyoroti keuntungan PT Adhi Karya yang hanya puluhan miliar. Padahal, kata dia, perusahaan BUMN lainnya pada 2021 melaporkan mendapat keuntungan ratusan miliar.
Dia kemudian mempertanyakan keuntungan anak perusahaan yang Adhi Karya miliki.
Editor’s picks
"Ini yang kita pertanyakan juga dengan manajemen atau direksinya, bagaimana mereka mempola atau mengaturnya itu," ucap dia.