TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sindir Kepala Daerah Gemar ke Luar Negeri, Jokowi: Pamer di Instagram

Jokowi minta kepala daerah tingkatkan pendapatan wilayahnya

Presiden Jokowi beri sambutan di acara Pembukaan Inovasi Indonesia Expo 2020 pada Selasa (10/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Kamis (29/9/2022) mengumpulkan seluruh kepala daerah se-Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC). Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta kepala daerah untuk meningkatkan pariwisata wilayah masing-masing.

Dia kemudian menyindir kepala daerah yang gemar ke luar negeri. Jokowi mengatakan, seharusnya kepala daerah mengembangkan pariwisata wilayahnya.

"Kita ini punya daerah-daerah wisata yang baik. Bali, Labuan Bajo, Wakatobi, Raja Ampat, Borobudur, Bromo, Jakarta dan lain-lain. Kenapa dalam situasi krisis global malah berbondong-berbondong ke luar negeri, dipamer-pamerin di Instagram, apalagi pejabat," ujar Jokowi.

Baca Juga: Jokowi: Pendapatan Negara Capai Rp1.764 Triliun per Agustus 2022

Baca Juga: Siswi SMA 'Marah' ke Jokowi saat Kunker ke Buton Selatan, Kenapa?

1. Jokowi mengaku batasi bepergian ke luar negeri

Presiden Jokowi gunakan Pesawat Garuda saat kunjungan ke Jerman (dok. Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku bahwa dirinya membatasi diri pergi ke luar negeri. Padahal, kata dia, ada puluhan undangan yang memintanya datang ke luar negeri.

"Saya diundang ke luar negeri, mungkin bisa lebih dari 20 undangan. Saya datang mungkin 2-3 kali. Betul-betul saya rem ini, ada manfaat konkret gak sih? Karena keluar uang hal-hal kayak gitu, rakyat juga kita beri tahu, gunakan untuk wisata dalam negeri saja," ujar dia.

Baca Juga: Jokowi Perkirakan Ekonomi Indonesia Kuartal III Tumbuh hingga 6 Persen

2. Jokowi minta kepala daerah hilangkan kemiskinan ekstrem

Presiden Jokowi menanam jagung di Kabupaten Belu, NTT (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, Jokowi meminta kepada para kepala daerah untuk mengentaskan kemiskinan esktrem di wilayahnya. Menurutnya, data tentang kemiskinan ekstrem sudah ada.

"Kalau pusat dan daerah bareng-bareng menuju ke sasaran yang kita tuju, lingkungannya digarap, air bersih digarap, bareng-bareng, urusan income pendapatan digarap bareng-bareng," kata dia.

Baca Juga: Jokowi Minta Startup Lokal Ambil Peluang dari Krisis Pangan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya