Terinspirasi Bung Karno, Sekjen PDIP Rilis Buku Suara Kebangsaan
Berisi mengenai pemikiran geopolitik Bung Karno
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, meluncurkan buku berjudul "Suara Kebangsaan". Peluncuran buku itu diselenggarakan di Bentara Budaya Jakarta.
Hasto mengatakan buku itu terinspirasi dari pemikiran geopolitik Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Ada lima poin yang tergambar dalam buku tersebut.
"Pertama, bahwa beranilah kita berimajinasi bahwa Bangsa Indonesia ini terlahir sebagai bangsa pemimpin di dunia," ujar Hasto, Minggu (7/8/2022).
Beberapa tokoh hadir dalam peluncuran buku ini, yaitu Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) RI Laksamana Madya (TNI) Prof.Dr.Amarulla Octavian, Mantan Menteri Pertahanan yang juga Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan) RI Prof. Purnomo Yusgiantoro, Azisoko Harmoko selaku perwakilan dari Pos Kota.
Baca Juga: PDIP Sebut Istilah Rumah Sehat untuk Jakarta oleh Anies Bikin Rancu
Baca Juga: PDIP Sebut Istilah Rumah Sehat untuk Jakarta oleh Anies Bikin Rancu
1. Harus mampu mengatasi berbagai hambatan
Kedua, kata Hasto, harus memiliki semangat untuk mampu mengatasi berbagai hambatan. Dia menjelaskan, para pendiri bangsa kala itu hanya memiliki gagasan, tidak memiliki materi.
"Yang ketiga, esensi kepemimpinan strategis, termasuk pentingnya kepemimpinan intelektual, termasuk disiplin," kata dia.
Keempat, masyarakat Indonesia harus bangga dengan budaya sendiri. Dia mengatakan, bangsa kuat yang memiliki identitas budaya baik.
"Kita harus berdiri kokoh pada landasan kebudayaan kita, bukan budaya bangsa Barat, bukan budaya Timur Tengah, bukan budaya Tiongkok, tetapi kebudayaan yang menjadi identitas nasional kita," ucap dia.
Kelima, Hasto meminta kepada masyarakat Indonesia untuk memahami Indonesia secara menyeluruh.
"Kita harus berdiri kokoh pada landasan kebudayaan kita, bukan budaya bangsa Barat, bukan budaya Timur Tengah, bukan budaya Tiongkok, tetapi kebudayaan yang menjadi identitas nasional kita," kata dia.
Editor’s picks
Baca Juga: Bertemu Jokowi, Presiden Timor Leste Akui Penggemar Berat Bung Karno