TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wakil Ketua MKD: Tak Masalah Anggota DPR Hillary Minta Ajudan TNI

Hillary Brigitta Lasut adalah anggota DPR termuda

IDN Times/Irfan Fathurohman

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Majelis Kehormatan Dewan (MKD), Habiburokhman, tak mempermasalahkan soal permintaan anggota DPR RI termuda dari Fraksi NasDem, Hillary Brigitta Lasut, meminta diberikan ajudan pengamanan dari TNI.

Menurut Habiburokhman, mendapat keamanan merupakan hak setiap warga negara.

"Secara garis besar gak ada masalah dengan permintaan tersebut, karena berdasarkan Pasal 80 huruf G UU MPR, DPR, DPD, DPRD (UU MD3) anggota DPR memiliki hak protokol, dan setiap warga negara memiliki hak atas keamanan," ujar dia, Jumat (3/12/2021).

Baca Juga: Dianggap Tak Etis dan Akan Ditegur Nasdem, Begini Respons Hillary

Baca Juga: Dianggap Tak Etis dan Akan Ditegur Nasdem, Begini Respons Hillary

1. Habiburokhman sebut sebagian besar anggota DPR tak meminta pengawalan khusus

Politikus Partai Gerindra Habiburokhman (IDN Times/Ilyas Listianto Mujib)

Habiburokhman mengatakan, mendapat pengawalan itu diperbolehkan, dengan catatan ada personel yang bisa ditugaskan.

"Bu Hillary kan (anggota) Komisi I mitranya TNI, sepanjang ada SDM personel yang bisa ditugaskan untuk mendampingi beliau, menurut saya diperbolehkan," ucapnya.

Lebih lanjut, Habiburokhman menyebut, sebagian besar anggota DPR RI tidak meminta pengawalan khusus. "Tapi mungkin situasi dan kondisi Bu Hillary membutuhkan," katanya.

2. Hillary surati KSAD Dudung, minta ajudan dari TNI

Politikus Partai NasDem Hillary Brigita Lasut (instagram.com/@hillarylasut)

Sebelumnya, Hillary mengaku meminta ajudan dari TNI kepada KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

"Banyak yang bertanya soal apakah benar saya meminta ajudan atau bantuan pengamanan dari TNI. Benar, saya menyurat ke KSAD untuk memohon bantuan pengamanan sesuai dengan Permen No 85 Tahun 2014," kata Hillary di akun Instagram-nya, @hillarybrigitta, dikutip Kamis, 2 Desember 2021.

Legislator muda ini menceritakan alasannya mengapa meminta ajudan pengamanan dari TNI ketimbang dari polisi. Hillary mengatakan, TNI secara fisik dan mental selalu siap untuk keadaan darurat. Dia pun mengaku lebih nyaman bila mendapatkan ajudan dari TNI.

"Saya terlalu sering merepotkan Pak Kapolri kalau meminta dari kepolisian, terkait banyaknya kasus masyarakat kecil di Sulut yang saya kawal, saya merasa lebih nyaman kali ini meminta bantuan TNI," ucapnya.

"Kalau ditanya kenapa, jujur saja saya harus mengakui, cukup tidak mudah untuk menjadi seorang perempuan berusia 20-an dan belum menikah, khususnya di dunia politik yang dinamis dan tidak tertebak," sambung Hillary.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya