TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wapres: Tahun Baru Imlek Terasa Hangat Meski di Tengah Pandemik COVID

Wapres berharap Imlek mempererat kerukunan dan persaudaraan

Wapres Ma'ruf Amin (dok. Setpwapres)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek 2573. Dalam ucapannya, dia menyampaikan harapan pada Tahun Baru Imlek ini, agar kerukunan Bangsa Indonesia semakin erat.

"Kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mempererat kerukunan dan persaudaraan Bangsa Indonesia," ujar Ma'ruf dalam keterangannya, Selasa (1/2/2022).

Baca Juga: IHSG Ditutup Melemah Jelang Imlek, Ini 8 Saham yang Meroket! 

Baca Juga: Awan Hujan Terpantau di Sebagian Wilayah Indonesia Saat Imlek

1. Sebut Tahun Baru Imlek terasa hangat meski masih dalam suasana pandemik COVID-19

Lebih lanjut, Ma'ruf mengatakan, Tahun Baru Imlek terasa hangat meski saat ini masih dalam suasana pandemik COVID-19. Dia berharap, suasana pandemik tak menghilangkan makna yang ada dalam suasana Tahun Baru Imlek.

"Tahun Baru Imlek sangat lekat dengan suasana kekeluargaan yang hangat dan penuh kegembiraan," kata Wapres.

2. Harap Tahun Baru Imlek bawa keberkahan

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini berharap, Tahun Baru Imlek dapat membawa keberkahan bagi Bangsa Indonesia. Dia mendoakan agar masyarakat semakin kuat dalam menghadapi berbagai tantangan.

"Semoga tahun yang baru ini dapat membawa keberkahan kepada kita sekalian, serta lebih mempererat kerukunan dan keharmonisan dengan sesama," ucap Ma'ruf.

3. Awan hujan terpantau di sebagian wilayah Indonesia saat Imlek

Ilustrasi cuaca ekstrem (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Sebelumnya, pertumbuhan awan hujan terdeteksi di sebagian wilayah Indonesia bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek 2022, Selasa (1/2/2022).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, Bibit Siklon 99S terpantau tumbuh di wilayah Australia bagian barat yang dapat menyebabkan peningkatan kecepatan angin di atas 25 knot, terutama di wilayah Samudera Hindia selatan, Nusa Tenggara Barat hingga Nusa Tenggara Timur dan Laut Flores, serta Laut Arafura.

BMKG memprakirakan dalam 24 jam ke depan bibit siklon tersebut masih dalam kategori rendah, untuk menjadi siklon tropis. BMKG juga memantau adanya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat daya, Banten, menjadi daerah pertemuan angin atau konvergensi di Samudra Hindia bagian barat hingga barat daya Banten.

Daerah konvergensi lainnya terbentuk di Kalimantan Timur serta memanjang di perairan utara Papua Barat hingga Papua. Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di setempat.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya