TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Website Diretas Hacker, BSSN: Sudah Ditangani dan Laman Dinonaktifkan

Situs BSSN diretas pada 20 Oktober 2021

Peretasan terhadap situs web www.pusmanas.bssn.go.id milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). (ANTARA/HO-CISSReC)

Jakarta, IDN Times - Situs resmi Pusat Malware Nasional (Pusmanas) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang beralamat pusmanas.bssn.go.id diretas. Situs tersebut diretas pada pekan lalu.

"(Diretas) sejak 20 Oktober 2021," ujar Juru Bicara BSSN, Anton Setyawan kepada IDN Times, Senin (25/10/2021).

Baca Juga: Situs BSSN Diretas, Pakar Ingatkan Perlu Ada Rencana Mitigasi

Baca Juga: KPAI: Layanan Aduan Tidak Terganggu Setelah Data Diretas

1. Status laman sudah dinonaktifkan

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Arief Rahmat)

Anton mengatakan, laman pusmanas.bssn.go.id kini sudah dinonaktifkan. Menurutnya, laman tersebut berisi data malware untuk kepentingan riset.

"Sudah ditangani oleh CSIRT BSSN. Status laman sudah dinonaktifkan. Untuk selanjutnya digunakan mekanisme tertutup agar hal seperti ini tidak terulang dan disalahgunakan oleh pihak luar," katanya.

Dia mengatakan laman tersebut dinonaktifkan pada 21 Oktober 2021 lalu.

"Indikasi pelaku dari Brasil, tapi tim masih lakukan penelusuran," ucapnya.

2. Akun Twitter unggah foto laman BSSN diretas

IlustrasiHacker (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, Akun Twitter @son1x777 mengunggah tangkap layar situs BSSN yang diretas pada Rabu (20/10/2021) lalu.

Unggahan tersebut juga turut menyebut kalau situs BSSN telah diretas oleh "theMx0nday". Disebutkan, pelaku melakukan aksinya sebagai balas dendam karena ada peretas diduga dari Indonesia meretas situs di Brasil.

Pakar keamanan siber Pratama Persadha mengatakan BSSN seharusnya memiliki rencana mitigasi atau business continuity planning (BCP).

"Seharusnya BSSN sejak awal mempunyai rencana mitigasi atau BCP ketika terjadi serangan siber, karena induk CSIRT (Computer Security Incident Response Team) di Indonesia adalah BSSN," ujar Pratama dilansir ANTARA, Senin.

Baca Juga: Ini Kemungkinan Penyebab Kebocoran Data BPJS Kesehatan Menurut BSSN

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya