Jejak Ma'ruf Amin hingga Dampingi Jokowi di Kursi RI 2
Nama Ma'ruf melambung saat kasus Ahok "penista agama"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - KH Ma'ruf Amin terpilih sebagai wakil presiden mendampingi Presiden petahana, Joko "Jokowi" Widodo. Hari ini, Minggu (20/10) pukul 14.30 WIB, Jokowi bersama Ma'ruf akan dilantik menjadi Presiden-Wakil Presiden periode 2019-2024. Ma'ruf merupakan sosok ulama asal Banten yang jejak kariernya penuh warna.
Bagaimana tidak, sejak dekade 1970-an Ma'ruf yang saat itu masih menjabat sebagai anggota Koordinator Dakwah Indonesia (Kodi), secara bersamaan mulai menapakkan kaki dalam jazirah perpolitikan Indonesia dengan menjadi anggota DPR dari utusan golongan.
Ma'ruf merupakan ulama yang melambung tinggi namanya ke publik, karena fatwa dan kesaksiannya yang memberatkan dalam kasus "penistaan agama" yang melibatkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. Fatwa Ma'ruf itu memicu pergerakan massa yang kemudian dikenal dengan aksi berjilid-jilid.
Berikut sosok dan jejak langkah KH Ma'ruf Amin hasil penelusuran IDN Times:
Baca Juga: Daftar Susunan Acara Pelantikan Jokowi-Ma'ruf, Dimulai Pukul 14.30 WIB
1. Dibekali banyak ilmu agama, Ma'ruf terjun sebagai pendakwah dan juga seorang dosen
Disarikan dari berbagai sumber, Ma'ruf Amin lahir di Tangerang pada 11 Maret 1943. Sejak kecil dia sudah akrab dengan pendidikan agama. Pada umur 12 tahun (1955), selain menjadi siswa di Sekolah Rakyat (SR) Kresek, Tangerang, Banten, dia juga siswa di Madrasah Ibtidaiyah Kresek.
Ma'ruf kemudian hijrah ke Jawa Timur untuk menjadi santri di Madrasah Tsanawiyah Pesantren Tebuireng, Jombang, pada 1958. Jenjang studi sekolah menengah atas ia tempuh di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Tebuireng pada 1961.
Sebelum menjadi mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Ibnu Chaldun, Bogor, pada 1967, Ma'ruf sempat nyantri di Banten pada 1963.
Dibekali banyak ilmu, khususnya ilmu agama, Ma'ruf terjun sebagai pendakwah dan juga seorang dosen. Karier akademiknya dimulai ketika dia mengajar sebagai guru di sekitar Jakarta Utara pada periode 1964-1970, dan menjadi dosen di Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdhatul Ulama (Unnu) Jakarta pada 1968.
Kemudian, dia menjadi Direktur dan Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan dan Yayasan Al-Jihad pada 1967. Pada 2017, Ma'ruf meraih gelar guru besar di bidang Mu'amalah Syari'iyah dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur.
Baca Juga: Dilantik Siang Nanti, Ma'ruf Amin Sempatkan Berolahraga Pagi