TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aceh Direndam Banjir, Ini Titik 102 Gampong yang Terendam

Banjir mulai surut

Banjir landa sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Aceh (IDN Times/Humas BPBA)

Banda Aceh, IDN Times - Hujan deras melanda sebagian wilayah Provinsi Aceh dalam beberapa hari belakangan mengakibatkan sejumlah kabupaten kota dilanda banjir dan tanah longsor.

Sedikitnya 102 gampong (desa) yang tersebar di empat kabupaten kota di Aceh terendam banjir. Delapan gampong juga mengalami longsor.

Berikut data banjir dan longsor di seluruh Aceh dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) yang dirangkum IDN Times.

Baca Juga: 6 Desa di Aceh Tenggara Diterjang Banjir Bandang

1. Di Kabupaten Aceh Selatan, banjir landa 29 gampong dan longsor di empat gampong

Banjir landa sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Aceh (IDN Times/Humas BPBA)

Di Kabupaten Aceh Selatan, banjir dari luapan air sungai terjadi sejak Senin (17/5/2021) lalu. Ketinggian air sekitar 10-70 sentimeter itu melanda 29 gampong tersebar di delapan kecamatan.

"Total seluruh korban terdampat banjir Aceh Selatan ada 2564 kepala keluarga atau 9532 jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas Yunus, pada Rabu (19/5/2021).

Adapun daerah di Aceh Selatan yang dilanda banjir, di antaranya sembilan di Kecamatan Kota Bahagia, delapan di Kluet Tengah, dan tiga di Pasie Raja. Di Kecamatan Kluet Selatan, Bakongan, serta Kluet Timur masing-masing dua gampong. Sedangkan di Tapaktuan dan Kluet Utara masing-masing satu gampong.

"Kondisi terakhir air sudah mulai surut," ujarnya.

Selain banjir, hujan juga mengakibatkan longsor di sejumlah titik di dua kecamatan dalam wilayah Aceh Selatan.

Di Kecamatan Tapaktuan longsor terjadi di Gampong Batu Itam, Panjupian, Lhokbengkuang. Tumpukan material longsor berada di atas badan jalan nasional lintas Tapaktuan-Medan. Sedangkan di Kecamatan Kluet Timur di Gampong Lawe Buluh Didi, material longsor hanya di atas badan jalan lintas gampong.

"Material longsor di dua kecamatan itu sudah dibersihkan," ucap Ilyas.

Baca Juga: Banjir Hingga Setinggi 3 Meter Kepung 26 Desa di Aceh

2. Di Kabupaten Simeulue, banjir landa 28 gampong dan longsor di empat gampong

Banjir landa sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Aceh (IDN Times/Humas BPBA)

Hujan lebat disertai cuaca ekstrim juga melanda Kabupaten Simeulue. Sembilan kecematan di kabupaten ini pun dilanda banjir dan longsor sejak Senin (17/5/2021) lalu.

"Banjir dengan ketinggian air mencapai 2 meter dan juga tanah longsor yang merusak sebuah jembatan," kata Ilyas.

Adapun nama-nama Gampong yang terendam banjir, yakni Gampong Air Pinang, Ganting, Sefoyan di Kecamatan Simeulue Timur; Gampong Labuah, Abail, Nancawa di Kecamatan Teupah Tengah.

Gampong Leubang Hulu, Leubang Hilir, dan Inor di Kecamatan Teupah Barat; Gampong Latitik, Lamayang, Lakubang, Sebbe, Kampung Air, dan Ladang di Kecamatan Simeulue Tengah.

Selanjutnya Gampong Bubuhan, Kuta Inang, Kuta Padang, Sibuluh, dan Amarabu di Kecamatan Simeulue Cut; di Gampong Nasreuhe, Meunafa, dan Panton Laweh di Kecamatan Salang.

Di Kecamatan Teluk Dalam melanda pemukiman di Gampong Bulu Hadek dan Lugu Sekbahak. Di Kecamatan Alafan merendam Gampong Lewak dan Lamerem. Terakhir, dii Kecamatan Teupah Selatan banjir merendam pemukiman di Gampong Suak Lamaran.

Sementara itu, daerah yang mengalami longsor terjadi di Gampong Bulu Hadek dan Lugu Sekbahak di Kecamatan Teluk Dalam serta di Gampong Lewak dan Lamerem di Kecamatan Alafan.

Dipastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, sementara untuk jumlah korban terdampak, pengungsi, dan dampak material yang diakibatkan oleh kejadian ini masih dalam pendataan.

3. Di Kabupaten Aceh Singkil, banjir melanda 20 gampong

Banjir landa sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Aceh (IDN Times/Humas BPBA)

Banjir di Kabupaten Aceb Singkil terjadi sejak Senin (17/5/2021) dikarenakan meluapnya tiga sungai besar yang ada di Kabupaten Aceh tersebut usai dilanda hujan deras. Akibatnya, 20 gampong di lima kecamatan direndam banjir.

"Akibat luapan air Sungai Lae Ordi, Lae Sulampi dan Lae Cinendang," kata Ilyas.

Adapun daerah yang paling parah terkena dampak banjir, yakni Kecamatan Gunung Meriah, melingkupi Gampong Cingkam, Gunung Lagan, Rimo, Penjahitan, Tanah Merah, Tanah Bara, Sidorejo, Sianjo-Anjo Meriah, dan Tanjung Betik.

Sedikitnya ada 482 kepala keluarga (KK) atau 1.941 jiwa yang terkena dampak banjir di sembilan gampong tersebut. Selanjutnya, Kecamatan Simpang Kanan tercatat ada enam gampong dengan 363 KK atau 1.439 jiwa, Singkil Utara dua gampong dengan 148 KK atau 882 jiwa.

Danau Paris dua gampong dengan lebih kurang 46 KK atau 211 jiwa (kemungkinan bertambah karena masih dalam pendataan lebih lanjut) dan Suro hanya satu gampong dengan 53 KK atau 424 jiwa.

"Total korban yang terkena terdampak banjir lebih kurang 4.897 jiwa atau 1.092 kepala keluarga," ungkap Ilyas.

Selain rumah warga, sejumlah infrastruktur maupun fasilitas umum lainnya juga terendam. Bahkan, longsor di bahu jalan Kecamatan Simpang Kanan menumbangkan tiang listrik yang menyebabkan mati listri di kawasan tersebut.

Berdasarkan informasi terakhir yang diterima BPBA, kondisi air hingga Rabu (19/5/2021) pukul 11.08 WIB tadi, berlahan mulai surut.

"Sudah kembali ke rumah masing masing," ujarnya.

Baca Juga: Masih Suasana Idul Fitri, 4 Kabupaten di Aceh Terendam Banjir

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya