Gerhana Matahari Cincin di Banda Aceh Hanya Berbentuk Sabit
Nyaris tak tampak karena tertutup awan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banda Aceh, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Kepala Stasiun Geofisika Klas III Aceh Besar melakukan pemantauan gerhana matahari cincin di gedung Tsunami & Disarter Mitigation Research Centre (TDMRC) Ulee Lheue, Kota Banda Aceh, Aceh, Kamis (26/12).
Tak hanya tim dari BMKG yang hadir di gedung tersebut, sejumlah warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang ingin melihat langsung bagaimana proses fenomena alam ini juga hadir.
Mereka dapat menikmatinya dengan menggunakan alat bantu yang telah disediakan BMKG.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Kepala Stasiun Geofisika Klas III Aceh Besar, Djati Cipto Kuncoro mengatakan, hasil pantauan tersebut, fenomena alam hanya tampak gerhana matahari cincin sebagian atau seperti sabit.
“Untuk wilayah Banda Aceh sendiri, seperti berbentuk bulan sabit,” kata Djati.
Baca Juga: Kisah Cut Adek, Berbagi Pohon Jamblang dengan Semut saat Tsunami
1. Gerhana matahari yang hanya tampak seperti sabit
Djati menyampaikan, gerhana matahari cincin di Banda Aceh hanya tampak seperti sabit atau gerhana matahari cincin sebagian. Hal itu dikatakannya karena, bayangan gerhana tidak benar-benar penuh di tengah.
“Untuk wilayah Banda Aceh mengapa bisa berbentuk sabit, karena memang dalam perhitungannya dari astronomi dan BMKG bahwasannya untuk wilayah Aceh hanya sebagian. Walaupun itu termasuk gernahan matahari cincin tetapi dia dinamakan gerhana matahari cincin sebagian,” jelasnya.
Kepala Stasiun Geofisika Klas III Aceh Besar itu menyebutkan, di Aceh hanya sebagian wilayah yang dilalui bayangan gerhana penuh atau gerhana matahari cincin terjadi sempurna. “Sedangkan untuk wilayah Aceh lainnya yang dilintasi gerhana matahari total itu wilayah Sinabang dan Aceh Singkil. Yang mana fisik daripada matahari tertutup oleh bulan itu benar-benar membentuk cincin,” kata Djati.
Baca Juga: Pasti Gak Nyangka, 10 Potret Dulu vs Sekarang Pasca Tsunami Banda Aceh