TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rp118 Miliar Disiapkan Pemprov untuk Tangani Virus Corona di Aceh

Sementara baru dikucurkan Rp30 miliar untuk atasi COVID-19

Plt Gubernur Aceh meninjau kesiapan Ruang RICU RSUD Zainoel Abidin dalam penanganan kasus Corona (IDN Times/Humas Pemprov Aceh)

Banda Aceh, IDN Times - Pemerintah Provinsi Aceh rencananya akan mempersiapkan dana Rp118 miliar untuk mendukung upaya penanganan dan pencegahan virus corona atau COVID-19 di Provinsi Aceh.

Bahkan, jika kucuran dana biaya tak terduga tersebut tidak cukup, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menegaskan akan menggunakan anggaran lainnya yang bisa digunakan untuk kebutuhan masyarakat.

“Kita memiliki biaya tak terduga sebesar kurang lebih Rp118 miliar untuk mendukung upaya penanganan COVID-19 ini,” kata Nova dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/4).

Baca Juga: Aceh Bolehkan Umat Islam Salat di Rumah Selama Wabah COVID-19

1. Untuk sementara Rp30 miliar telah dicairkan

Plt Gubernur Aceh meninjau kesiapan Ruang RICU RSUD Zainoel Abidin dalam penanganan kasus Corona (IDN Times/Humas Pemprov Aceh)

Nova mengakui, beberapa waktu lalu telah dilakukan pencairan dana sebesar Rp30 miliar dari Rp118 miliar biaya tak terduga tersebut sesuai permintaan dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh. 

“Kemarin, berdasarkan permintaan Dinas Kesehatan, saya sudah mencairkan sebesar Rp30 miliar,” ujarnya.

2. Akan melakukan realokasi anggaran jika dana tahap pertama tidak cukup

Suasana Tugu Simpang Lima Kota Banda Aceh, Aceh (IDN TImes/Saifullah)

Biaya tak terduga yang nilainya ratusan miliar tersebut merupakan koridor pertama. Jika dana yang dikucurkan tersebut tidak mencukupi, maka dikatakan Nova, sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran, Serta Pengadaan Barang dan Jasa.

“Jika dana biaya tak terduga tidak memadai, presiden telah memerintahkan untuk melakukan refocusing dan realokasi anggaran,” kata pelaksana tugas gubernur Aceh.

Anggaran selanjutnya setelah dana biaya tak terduga habis, akan dijadikan koridor kedua. Rencananya pembahasan anggaran tersebut dilakukan bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh.

“Ada ruang fiskal sebesar Rp400 hingga Rp500 miliar. Jika ini juga tidak cukup, maka masih ada koridor lain, yaitu APBD Perubahan. Ke semua ini, tentu akan kita sikapi atau kita belanjakan secara proporsional tidak boleh serampangan, arus sesuai aturan dan payung hukum yang ada,” jelas Nova.

Baca Juga: Rektor Unsyiah: Sebaiknya Aceh Terapkan Isolasi selama 21 Hari

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya