TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertamina Lakukan Ini agar BBM Sampai ke Masyarakat Tepat dan Efisien 

Pertamina miliki sistem pemantauan

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat mendampingi Menteri BUMN menijau PIEDCC di Gedung Grha Pertamina, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2022). (Dok. Pertamina)

Jakarta, IDN Times - Pertamina berusaha agar proses produksi dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa berjalan baik, aman, dan tepat sampai ke masyarakat. Lantas, seperti apa proses dan pengawasannya mencegah terjadinya kebocoran di lapangan?

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, Pertamina memiliki sistem pemantauan data mulai dari produksi di hulu hingga distribusi BBM ke masyarakat lewat Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC).

Nicke mengatakan, lewat sistem PIEDCC bisa terpantau seperti apa kinerja Pertamina, mulai produksi minyak mentah hingga distribusi BBM ke masyarakat.

“Kita bisa melihat langsung aliran dari fluidanya (cairan) ataupun gas. Kalau konteksnya BBM terlihat dari kilang produksinya ada berapa, karena masing-masing jenis di kilang itu ada produknya. Kemudian produk disalurkan ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM),” jelas Nicke saat mendampingi Menteri BUMN menijau PIEDCC di Gedung Grha Pertamina, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2022).

Baca Juga: Pengamat Kholid: Pertamina Berhasil Terapkan Program Efisiensi

1. Penyaluran ke kendaraan pengangkut

Seorang petugas berada di depan mobil tangki yang melakukan pengisian BBM ke mobil tangki di area pengisian otomatis (New Gantry System) Integrated. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Nicke mengatakan, dari TBBM jumlah BBM yang akan disalurkan ke kendaraan pengangkut (truk tangki) akan dilakukan secara otomatis sesuai dengan jumlah yang dimasukkan lewat sistem. Semua data ini juga terpantau lewat PIEDCC. Selanjutnya, saat diangkut truk tangki menuju Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) juga dimonitor secara sistematis.

Dia mengatakan, memang ada potensi penyusutan jumlah BBM yang dibawa oleh truk tangki karena BBM bisa mengalami penguapan selama di dalam perjalanan. Adapun angka penyusutan tersebut ada batas kewajarannya dan jumlah BBM yang diangkut selalu terpantau oleh sistem di PIEDCC.

 

2. Pengawasan BBM

Ilustrasi pengisian BBM di SPBU. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Pengawasan tidak hanya di darat, tapi juga dilakukan di laut saat pengangkutan BBM menggunaan kapal. Saat ini, Pertamina memiliki sekitar 258 kapal yang beroperasi dan semuanya terdata dengan baik dan terpantau secara langsung lewat PIEDCC.

“Kalau orang bilang ada yang kencing di laut, berarti jika ada kecepatan kapalnya 0 (berhenti) tapi dia di tengah laut, itu bisa langsung tersambung ke sistem dan ada
CCTV di dalam, jadi kita bisa lihat apa yang sedang dilakukan,” jelas Nicke.

Baca Juga: Erick Thohir Semangati UMKM Binaan Pertamina di Tong Tong Fair Belanda

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya