TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Arab Saudi Sangat Panas, Begini Trik Jemaah Haji Hindari Sakit Kulit 

Terpenting menjaga kelembaban kulit para jemaah

Ilustrasi jemaah calon haji Indonesia (IDN Times/Umi Kalsum)

Jakarta, IDN Times - Masalah kulit dapat menjumpai para jemaah haji di Arab Saudi. Apalagi saat ini di Tanah Suci, suhunya sangat panas, dengan kelembaban rendah. Dehidrasi dan penyakit kulit inilah yang dikhawatirkan menimpa para jemaah.

Walau penyakit kulit yang dialami sejauh ini seperti kulit kering dan pecah-pecah, tentu membuat kondisi jemaah haji tak nyaman. Tetapi bisa menjadi bahaya jika ada jemaah yang memiliki riwayat diabetes.

Lantas, seperti apa pencegahan yang bisa dilakukan para jemaah haji mengatasi hal tersebut?

Baca Juga: Tiga Jemaah Haji Asal Jabar Wafat di Arab Saudi dan Embarkasi

1. Penyakit kulit bisa diatasi dengan menjaga kelembabannya

Suasana Haji di tengah pandemik COVID-19 tahun 2020 (Youtube.com/Makkah Live - Hajj 2020)

Menurut dokter spesialis dermatologi dan venereologi KKHI Makkah, dr. Milany Harirahmawati, penyakit kulit yang sering terjadi pada jamaah haji di antaranya xerosis kutis, dermatitis atopik, dan selulitis.

Penyakit kulit ini, kata dia, dapat dicegah dengan senantiasa menjaga kesehatan kulit antara lain dengan menjaga kelembabannya.

Milany menjelaskan orang yang mengidap xerosis kutis punya ciri-ciri kulit terasa kasar, kering, terlihat bersisik dan pecah-pecah. Jika jamaah mengalami gejala ini maka dia meminta untuk segera memperhatikan kembali asupan cairan.

Kemudian, oleskan pula pelembab dan selalu menggunakan alat pelindung diri dari paparan sinar matahari langsung.

“Jamaah disarankan senantiasa memperhatikan tiga hal ini untuk menjaga kesehatan kulitnya selama di Tanah Suci,” kata Mel seperti disitat situs resmi Kemenag, Sabtu (2/6/2022) malam.

Baca Juga: Keren! Rompi Penurun Panas Carbon Cool Diuji Coba untuk Jemaah Haji

2. Pakai zat anti inflamasi jika terdapat alergi

Suasana Haji di tengah pandemik COVID-19 tahun 2020 (Youtube.com/Makkah Live - Hajj 2020)

Sementara itu dermatitis atopik, kata Mel adalah kelainan kulit yang didasari oleh adanya riwayat atopi atau alergi. Jika jamaah mengalami kasus seperti ini maka yang harus dilakukan adalah, selain menggunakan pelembab, diberikan juga zat yang bersifat anti inflamasi.

“Anti inflamasi ini untuk mengurangi rasa gatal akibat pelepasan histamin dari dalam tubuh yang mengalami alergi,” katanya.

Mel menyarankan jamaah haji tidak membiarkan kulitnya kering, agar tidak terjadi luka pada kulit yang berakibat timbulnya selulitis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya