Usir Bahaya Narkoba di SMA, Kurikulum Pencegahan Narkoba Dibuat
Melibatkan komunitas guru dan siswa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Eva Fitri Yanita S.Pd., selaku Kedeputian Bidang Pencegahan BNN mengatakan bahwa, saat ini pihaknya tengah bekerja sama untuk membuat perumusan kurikulum pelaksanaan pencegahan narkoba di lingkungan SMA.
Ia menjelaskan, perumusannya akan melibatkan komunitas guru dan siswa itu sendiri. Diketahui, menurut hasil penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN), pengguna narkoba paling banyak saat ini adalah remaja, tepatnya di level pendidikan tingkat Sekolah Menegah Atas (SMA).
Baca Juga: Kemendikbud Ristek Kembali Buka Pendaftaran Program Sekolah Penggerak
1. Edukasi dapat dilakukan dengan mengerjakan berbagai macam project
Eva menilai, sosialisasi dapat dilakukan melalui kegiatan di sekolah dan teladan keterampilan hidup sebagai modal dasar peserta didik. Selain itu, edukasi juga dapat dilakukan dengan melakukan berbagai macam project untuk anak-anak SMA.
“Melalui project tersebut membuat mereka percaya diri karena tahu informasi apa yang dibutuhkan dan apa yang harus diinformasikan. Karena jika kita hanya menampilkan jenis dan gambarnya itu sudah banyak dilakukan. Tapi fokus kita adalah bagaimana cara menanganinya,” ujar Eva.
Menurutnya, sebelum mengedukasi dan mendampingi anak-anak terkait bahaya narkoba, guru, tenaga kependidikan, kepala sekolah dan orang tua harus paham terlebih dulu terkait apa saja bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Kenapa tenaga kependidikan dan orang tua harus paham terlebih dulu karena mereka kenal dekat sama dunia anak-anak dan lebih mudah untuk mengedukasinya,” kata Eva.
Baca Juga: Kemendikbud Imbau Kampus Negeri Putar Indonesia Raya 2 Kali Seminggu