TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Realisasikan Konsep SDGs, Sekjen UCLG Aspac: Pemda Jadi Ujung Tombak

Advokasi 30 pemerintah daerah

Ilustrasi pembangunan berkelanjutan. (ShutterStock/SamSalaubie)

Jakarta, IDN Times - Peran penting pemerintah daerah jadi sorotan untuk pemulihan ekonomi akibat pandemik COVID-19 dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs). 

Melalui program Localise SDGs yang didanai oleh Uni Eropa, pencapaian TPB di Indonesia berusaha dipercepat dengan mengadvokasi kebijakan, pengembangan kapasitas, dan manajemen pengetahuan untuk 30 pemerintah daerah dan 5 asosiasi pemerintah daerah.  

Program ini telah dilaksanakan sejak 2018 oleh United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dan melibatkan asosiasi lain, seperti APPSI, APKASI, ADEKSI, dan ADKASI.

Baca Juga: UCLG ASPAC, Pemda se-Asia Pasifik Akan Diajak Naik Becak di Surabaya

1. Pemda jadi ujung tombak

Sekretaris Jenderal UCLG Aspac Bernadia Irawati Tjandradewi menjelaskan, Pemda memiliki peran penting dalam memerangi pandemik dan pemulihan ekonomi dan sosial, yang secara bersamaan membantu pencapaian TPB. 

“Diperkirakan 65 persen dari 169 target yang menjadi bagian dari 17 TPB tidak akan tercapai tanpa keterlibatan pemerintah daerah,” ujarnya saat menghadiri Konferensi Diseminasi Pembelajaran dan Hasil Program Localise SDGs, Kamis (24/6/2021). 

Konferensi tersebut sekaligus menandai berakhirnya program Localise SDGs. Bernadia menambahkan, acara ini bertujuan untuk menyampaikan data dan informasi terkait hasil-hasil yang telah dicapai dan pembelajaran kepada berbagai pemangku kepentingan.

Selain itu, UCLG juga meluncurkan berbagai publikasi dan produk yang dapat diakses oleh publik. 

2. Dukung pemda atasi dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi

Tidak hanya memberi dukungan melalui advokasi, peningkatan kapasitas dan manajemen pengetahuan, program ini turut mendukung pemda dalam mengatasi dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi akibat pandemik COVID-19. 

Perlu diketahui, sejak 2018 Localise SDGs telah menyelenggarakan 3 pelatihan nasional melokalkan TPB, 38 pelatihan lokal, dan 3 pelatihan kerja sama. Program tersebut juga melakukan penelitian lintas sektoral untuk membantu pemerintah daerah menemukenali tantangan, sekaligus merancang kebijakan untuk mengatasi dampak pandemik.

Di masa pandemik, Localise SDGs memberikan Asistensi Teknis Pemulihan Pariwisata kepada 5 pemerintah daerah terpilih. Pemilihan ini didasari oleh beberapa kriteria seperti mempertimbangkan prioritas pembangunan daerah di bidang pariwisata, partisipasi aktif dalam serial kegiatan daring, hingga kejelasan prioritas pemulihan pariwisata di masa pandemik.

Dari kriteria tersebut, terpilihlah Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Gorontalo, Kota Padang, dan Kota Sawahlunto untuk mendapatkan asistensi teknis mulai Desember 2020 hingga Juni 2021.

Menjadi salah satu kota terpilih, Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta mengatakan program ini memiliki beberapa poin yang bisa dimanfaatkan oleh pihaknya. Salah satu hasilnya, Pemkot Sawahlunto kini memiliki virtual tour untuk mempromosikan sektor pariwisatanya.

Sementara itu Wali Kota Gorontalo, Marten Taha mengatakan Localise SDGs bisa membantu Pemkot Gorontalo dalam menjalankan berbagai kebijakan.

Baca Juga: Datang ke UCLG Aspac, Anies Ajak Tidak Bermain Lokal

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya