Bambang Brodjo Sebut Lembaga Riset Tak Perlu Dilebur ke BRIN
BRIN harusnya bisa menyinkronisasikan lembaga-lembaga riset
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Riset dan Teknologi (Ristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro menilai tak seharusnya sejumlah lembaga penelitian di Indonesia dileburkan ke dalam BRIN.
Peleburan sejumlah institusi penelitian seperti Lembaga Ilmu Pengatauan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dan Lembaga Antariksa Nasional (LAPAN) ke dalam BRIN telah menuai perdebatan di tengah masyarakat.
Bambang menyatakan, lembaga-lembaga penelitian tersebut telah memiliki sejarah dan budaya yang panjang sehingga peleburannya ke dalam BRIN bukan merupakan keputusan tepat.
"Nah mungkin yang menjadi titik perdebatan adalah mengenai peleburan lembaga-lembaganya karena bagaimanapun lembaga-lembaga seperti BPPT, LIPI, BATAN, dan LAPAN itu punya histori yang panjang dan sudah punya tradisi kuat berakar," ucap Bambang ketika menyambangi kantor IDN Media, Jakarta, Kamis (20/1/2021).
Baca Juga: BRIN: Pengembangan Vaksin Merah Putih di RI Jadi Tantangan Besar
Baca Juga: Sering Berpolemik, Kepala BRIN Disindir Mirip Ayah Vanessa Angel
1. Lembaga-lembaga penelitian yang ada tak perlu dilebur ke dalam BRIN
Alih-alih meleburkan sejumlah lembaga penelitian tersebut, BRIN mestinya jadi institusi yang bisa memperbaiki dan menyinkronisasikan riset-riset yang mereka kerjakan.
"Jadi bagi saya yang terbaik sebenarnya adalah lembaga-lembaga itu saja yang kita perbaiki dan kita pastikan mereka mengikuti proses sinkronisasi tanpa harus melebur atau semacam membubarkannya karena bagaimanapun ada nilai history, ada culture yang barangkali tidak mudah untuk digabungkan begitu saja," tutur Bambang.
Pada dasarnya, peleburan BPPT, LIPI, BATAN, dan LAPAN menjadi satu dengan BRIN memang tak perlu dilakukan sebab yang penting lembaga-lembaga tersebut adalah output atau hasil penelitian mereka.
"Kan yang paling penting buat kita adalah hasil output-nya, risetnya. Jadi lebih baik kita challenge mereka dengan hasil riset, tapi di awalnya kita sinkronisasi supaya tidak saling bertabrakan atau replikasi," kata Bambang.
Baca Juga: Heboh Jabatan Ketua Dewan di BRIN, Mega: Saya Dianggap Kurang Pintar